Di Balik Nama Tanjakan Dini Lokasi Kecelakaan Maut Geopark Ciletuh, Ada Ibu Muda Hamil yang Tewas
Memiliki sejarah kejadian kecelakaan maut saat pembukaan jalan, hingga kini peristiwa kecelakaan di tanjakan Dini kerap terjadi.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Tanjakan Dini, tanjakan tajam yang kerap terjadi kecelakaan memakan korban jiwa di jalur Geopark Ciletuh-Palabuanratu, Kampung Cilegok, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memiliki kecuraman nyaris 60 derajat.
Di balik keindahan pemandangan yang disuguhkan tanjakan curam di jalur Sabuk Geopark ini menyimpan cerita yang mencekam, sehingga tanjakan itu disebut "Tanjakan Dini".
Informasi diperoleh Tribunjabar.id, nama Tanjakan Dini Geopark Ciletuh konon berasal dari peristiwa kecelakaan maut mobil bak terbuka L-300 yang membawa rombongan pulang dari arah Palabuhanratu menuju Girimukti, Ciemas.
Saat itu, mobil bak L-300 tidak kuat menanjak ketika kondisi jalur Geopark baru pembukaan dan jalan masih berkontur tanah.
Mobil itu kecelakaan dan terdapat korban jiwa ibu hamil berusia 33 tahun bernama Dini.
Nama ibu hamil korban tewas dalam kecelakaan itu melekat di lokasi tersebut sejak tahun 2017 silam.

Hingga kini, tanjakan yang dulu disebut tanjakan Karaghau dan sering disebut tanjakan Cilegok itu berubah menjadi tanjakan Dini.
"Dari dulu disebut itu karena pertama buka jalan ini ada yang meninggal saat tergulingnya mobil ss (bak), korban namanya Dini, ibu hamil, kecelakaan saat itu mau pulang, cuma gak kuat nanjak," ujar seorang warga, Madin (40) di Tanjakan Dini, Senin (25/7/2022) sore.
Ia mengatakan, ibu hamil bernama Dini itu merupakan tetangganya di Kampung Cimanggu, Desa Girimukti, Ciemas.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Geopark Ciletuh, Elf Pengangkut Belasan Wisatawan Terjun ke Jurang, 1 Meninggal
"Warga Kampung Cimanggu, Desa Girimukti, tetangga saya," jelasnya.
Memiliki sejarah kejadian kecelakaan maut saat pembukaan jalan, hingga kini peristiwa kecelakaan di tanjakan Dini kerap terjadi.
Terbaru, mobil Elf bernomor polisi B 7762 TAA pengangkut belasan wisatawan terjun ke jurang di tanjakan Dini, Minggu (24/7/2022) sore.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar mengatakan, kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong dan sopir tidak menguasai medan jalan.
"Hasil olah TKP penyidik dari lapangan, kejadian tersebut terjadi ketika kendaraan Elf melaju dari arah Ciemas menuju Palabuhanratu, ketika jalan menurun diduga hilang konsentrasi tidak hati-hati, sehingga out of control dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, sehingga terperosok ke pinggir jalan," ujarnya di kantor unit Gakkum Satlantas, Senin (25/7/2022) pagi.
Ia mengatakan, terdapat 14 penumpang di minibus jenis Elf tersebut. Satu orang diantaranya meninggal dunia.
"Untuk korban penumpang ada 14 orang, hasil diagnosa dokter yang 1 meninggal dunia, yang 13 luka ringan," jelasnya.
Saat ini, mobil Elf itu telah dievakuasi dan dibawa ke tempat barang bukti milik unit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi.
Terlihat mobil mengalami kerusakan parah di bagian depan dan bagian kiri, kaca mobil pecah dan terlihat lumuran darah di dalam mobil.* (M Rizal Jalaludin)