Tahun Baru Islam 2022
Sebentar Lagi Tahun Baru Islam 1444 H, Inilah 7 Keutamaan Bulan Muharam yang Diajarkan Rasulullah
Pada bulan Muharam menyambut Tahun Baru Islam 2022 sahabat muslim diajarkan Rasulullah mengerjakan amalan, inilah 7 keutamaan bulan Muharam
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berdasarkan kalender Islam, Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 H diperkirakan jatuh pada 30 Juli 2022.
Artinya, tinggal menghitung hari, Tahun Baru Islam 1444 H atau 2022 M akan segera tiba.
Biasanya, umat muslim antusias menyambut setiap bulan Muharam atau Tahun Baru Islam ini.
Pasalnya, pada bulan Muharam atau pergantian tahun inilah momen umat Islam bertaubat dan memperbanyak amalan, doa dan zikir.
Terlebih, keutamaan bulan Muharam merupakan satu di antara bulan mulia yang diberkahi Allah SWT.
Baca juga: Kapan Tanggal 1 Muharam 1444 Hijriah? Sambut Tahun Baru Islam 2022 Baca Doa Awal dan Akhir Tahun Ini
Ada banyak keutamaan dan amalan yang dikerjakan di bulan Muharam sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.
Berikut Tribunjabar.id rangkum 7 keutamaan bulan Muharam dan amalan yang dikerjakan di bulan Muharam 1444 H, dilansir dari berbagai sumber.
1. Bulan Muharam disebut Syahrullah (bulan Allah)
Sebagaimana dijelaskan di atas, satu di antara keutamaan bulan Muharam yakni bulan mulia.
Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharam sebagai Syahrullah (bulan Allah).
Tentu penyebutan tersebut tidak luput dari adanya keutamaan besar di dalamnya.
Dikutip dari muslim.or.id, Muharam asal dari bahasa Arab artinya waktu yang diharamkan.
Hal yang dimaksud diharamkan yakni menzalimi diri dan berbuat dosa.
Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."
Di antaranya ada empat bulan haram (suci) tersebut adalah tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqodah, Dzulhijjah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab ( HR.Bukhari dan Muslim ).

2. Puasa Sunah Tasua dan Asyura
Terdapat puasa sunah yang diajarkan Rasulullah SAW di bulan Muharam.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).
Di dalam bulan Muharam terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharam.
Terdapat dua amalan puasa dalam bulan Muharam, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura.
Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharam atau yang dilaksanakan pada 9 Muharam.
Adapun puasa Asyura meeupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharam.
Rasulullah senantiasa menjaga hari 10 Muharam ini.
…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Puasa Asyura ini menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:
(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)
“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”
Baca juga: Bacaan Doa Puasa Tasua dan Puasa Asyura serta Keutamaannya, Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3. Bulan untuk menyenangkan Keluarga
Dilansir dari konsultanfiqih.com, pada bulan Muharam ini juga terdapat keutamaan anjuran menyenangkan keluarga pada hari Asyura.
Kendati anjuran ini umum dan dapat dilakukan kapan saja, namun ada yang istimewa dengan waktu hari Asyura pada Muharam.
Diriwayatkan dalam hadist Abu Hurairah RA:
"Siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura niscaya Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun," (HR. Al Baihaqi dan Syuabul Iman 3/366 dan Ibnu Hibban).
4. Menjauhkan diri dari maksiat
Bulan Muharam juga merupakan bulan untuk menjauhkan dari kemaksiatan.
Pada bulan-bulan haram (suci), akan lebih besar dosanya dibanding dosa selain bulan haram.
Hal ini sebagaimana telah disampaikan Qotadah rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut."
"Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”
Selain itu, dalam upaya menjauhkan diri dari kemaksiatan, muslim juga tidak berbuat zalim.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah: 36). "...Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”
5. Mengamalkan amalan saleh lainnya
Seperti bulan mulia lainnya, di bulan Muharam juga dianjurkan memperbanyak amalan shalih.
Selain puasa sunah Tasua dan Asyura, umat muslim dianjurkan tetap menjalankan amalan ketaatan di antaranya, membaca Al Quran, berdzikir, mengerjakan salat malam hingga bersedekah.
6. Memperbanyak zikir, membaca doa akhir dan awal tahun
Pada dasarnya membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun ini tak diajarkan Rasulullah SAW.
Namun, sebagian ulama berpendapat amalan doa akhir dan awal tahun dapat dikerjakan sebagai bentuk tafakur.
Bulan Muharam istimewa sebagai pergantian tahun maka tidak ada salahnya menjadi momen bermuhasabah diri merenungkan segala dosa yang diperbuat serta bertaubat.
Baca juga: Kapan Tanggal 1 Muharam 1444 Hijriah? Sambut Tahun Baru Islam 2022 Baca Doa Awal dan Akhir Tahun Ini
7. Bertaubat
Amalan yang tak boleh dilewatkan di bulan Muharam adalah bertaubat.
Taubat artinya kembali kepada Allah secara lahir batin.
Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.
Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.
Bulan Muharam membentangkan kesempatan untuk bermuhasabh atau introspeksi diri.
Ini menjadi penting, sebagai bekal dan kembali pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)
Baca juga: Tata Cara Taubat Sederhana Dikerjakan di Malam Lailatul Qadar, Ikhtiar Kembalikan Jiwa ke Fitri
Demikian, itulah beberapa keutamaan dan amalan yang bisa dikerjakan di bulan Muharam diajarkan Rasulullah SAW menyambut bulan Muharam 1444 H atau Tahun Baru Islam 2022 ini.