Superball
SOSOK Raphinha, Pernah Nyaris Jadi Tukang Pangkas Rambut sebelum Akhirnya Gabung Barcelona
Raphinha, pemain baru Barcelona mengungkapkan pengakuan bahwa El Barca adalah klub impiannya sejak kecil. Berikut ini sosok dan perjalanan kariernya.
Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID - Raphinha, pemain baru Barcelona mengungkapkan pengakuan bahwa El Barca adalah klub impiannya sejak kecil.
Di bursa transfer musim panas 2022, klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona, terus bergerak aktif.
Masalah finansial tampaknya tidak menjadi kendala lagi bagi Barcelona dalam mendatangkan pemain baru.
Buktinya, El Barca sukses merekrut Franck Kessie dan Andreas Christensen meski dengan status bebas transfer.
Baca juga: Barcelona Salip Chelsea Dapatkan Raphinha dari Leeds United, Impian Thomas Tuchel Jadi Buyar
Yang teranyar, Barcelona mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kata sepakat dengan Leeds United untuk memboyong Raphinha di musim panas ini.
Raphinha kini tinggal melakukan tes medis sebelum diresmikan sebagai pemain anyar Barcelona.
"Barcelona dan Leeds United pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan untuk transfer Raphael Dias Belloli, Raphinha, sambil menunggu sang pemain melewati tes medisnya," demikian bunyi pernyataan resmi yang dikutip BolaSport.com dari laman resmi Barcelona.
Pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, mengungkapkan bahwa biaya transfer penyerang sayap timnas Brasil itu mencapai 67 juta euro atau setara dengan Rp1 triliun.
Romano juga menjelaskan Raphinha akan menandatangani kontrak berdurasi lima tahun di Camp Nou.
Artinya, Raphinha akan membela Barcelona hingga Juni 2027.
Raphinha, yang kini sudah berada di Barcelona untuk melakukan tes medis, kemudian berbicara kepada Barca TV tentang perasaannya segera berkostum Barcelona.
Baca juga: Istri Robert Lewandowski Bikin Teka-teki Baru Soal Kepindahan Suaminya ke Barcelona
Winger berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa ia sangat bahagia karena memperkuat Barcelona adalah impiannya sejak masih kecil.
"Mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya, bukan hanya bagi saya, tetapi juga teman-teman dan keluarga saya," ucap Raphinha.
"Mereka telah melihat saya bermain sejak saya masih kecil."
"Mereka tahu ini adalah impian lama saya untuk datang ke sini."
"Sesuatu yang bisa saya lakukan sekarang adalah memberikan yang terbaik dan mencoba membantu Barcelona menjadi seperti biasanya," tutur Raphinha menambahkan.
Perjalanan Karier
Raphinha memiliki profil yang cukup unik. Pengidola Ronaldinho ini ternyata nyaris banting setir jadi tukang potong ramput.
Namun sebelum itu, siapa yang menyangka jika Raphinha merupakan panggilan saja.
Dia memiliki nama asli Raphael Dias Belloli.
Dirangkum dari laman Transfermarkt, Raphinha merupakan winger berkebangsaan Brasil.
Dia lahir di Porto Alegre, Brasil, pada tanggal 14 Desember 1996.
Raphinha mengawali karier sepak bolanya di klub lokal, Avai FC.
Setelah bebebrapa saat menimba ilmu di sana, telentanya masuk dalam radar klub yang lebih besar.
Akhirnya pada tahun 2016, ia pindah ke Guimares.
Guimares adalah klub asal Portugal yang memercayai talenta mentah sang pemain. Raphinha menghabiskan dua musim bersama klub asal Portugal tersebut.
Ia mencatatkan 84 penampilan dan turut membawa Guimares menjadi tim yang diperhitungkan.
Raihan 22 gol dan 13 assist membuat Sporting Lisbon tertarik untuk memboyongnya.
Karier di Sporting Lisbon
Pada tahun 2018, Sporting Lisbon resmi memboyong pemain berpostur 175 sentimeter ini.
Mahar senilai 6,5 juta euro harus dirogoh oleh Sporting guna memboyong sang pemain.
Selama satu setengah musim di mantan klub Cristiano Ronaldo itu, Raphinha bermain di 41 pertandingan dan mengoleksi 9 gol serta 5 assist.
Kebersamaan yang singkat bersama Sporting nyatanya cukup untuk sang pemain mempersembahkan dua piala.
Piala Liga Portugal dan Piala Portugal menjadi persembahan terakhir pemain berdarah Brasil ini sebelum hijrah ke luar negeri.
Stade Rennais menjadi pelabuhan berikutnya bagi pemain yang mengandalkan kaki kiri ini.
Rennais menebus sang pemain dengan harga 21 juta Euro dan petualangannya di Prancis pun dimulai pada 2019 lalu.
Lagi-lagi kebersamaannya di klub asal Prancis itu tak berlangsung lama.
Kontribusi nyata Raphinha di Rennais menarik minat pelatih Leeds United, Marceloa Bielsa, untuk memboyongnya ke Elland Road.
Setelah bernegosiasi, Leeds United memboyong sang pemain dengan harga 18 juta euro.
Kini, berkat penampilan gemilangnya, Raphinha sebentar lagi bergabung dengan Barcelona.
Nyaris Jadi Tukang Potong Rambut
Seperti kebanyakan pemain Brasil lainnya, Raphinha mengenal sepak bola dari jalanan.
Dia bukanlah pemain yang lahir dari lingkungan berada seperti Ricardo Kaka.
Kepada The Players Tribune, Raphinha menceritakan bagaimana ia menjadi sosok yang terombang-ambing ketika masih berusia 18 tahun.
Dia merasakan bagaimana getirnya mendapatkan banyak penolakan dari berbagai klub dengan alasan postur fisiknya yang tak mendukung.
"Ketika saya berusia 18 tahun, saya telah ditolak oleh banyak akademi, banyak sekali sampai saya sulit menghitungnya. Internacional, Gremio menjadi klub yang saya ingat," kisah Raphinha.
"Alasan penolakannya selalu sama ' Dia terlalu kecil, terlalu lemah, tidak punya kekuatan'. Itu seperti template untuk menolak pemain seperti kami," tegasnya.
Berbagai penolakan membuat Raphinha mengalami keterpurukan.
Bahkan dia sempat ingin memupus mimpinya menjadi pesepak bola profesional.
Namun dalam kondisi gelap gulita itulah sosok ibu memiliki peran krusial.
"Saya langsung menelepon keluarga di rumah. Saya ingat kata-kata Ibu yang membuatku bangkit 'Jika kamu menyerah pada impianmu, kamu harus mendapatkan pekerjaan normal'," kenang eks pemain Sporting CP itu.
"Namun saya memiliki cita-cita untuk menjadi pesepak bola sejak tujuh tahun. Yang berarti saya harus mencari pekerjaan di supermarket atau toko pangkas rambut atau semacamnya."
"Saya bisa saja menjadi tukang potong rambut, namun itu bukan mimpiku," kata sang pemain. (*)