Superball
SOSOK Raphinha, Pernah Nyaris Jadi Tukang Pangkas Rambut sebelum Akhirnya Gabung Barcelona
Raphinha, pemain baru Barcelona mengungkapkan pengakuan bahwa El Barca adalah klub impiannya sejak kecil. Berikut ini sosok dan perjalanan kariernya.
Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
"Ketika saya berusia 18 tahun, saya telah ditolak oleh banyak akademi, banyak sekali sampai saya sulit menghitungnya. Internacional, Gremio menjadi klub yang saya ingat," kisah Raphinha.
"Alasan penolakannya selalu sama ' Dia terlalu kecil, terlalu lemah, tidak punya kekuatan'. Itu seperti template untuk menolak pemain seperti kami," tegasnya.
Berbagai penolakan membuat Raphinha mengalami keterpurukan.
Bahkan dia sempat ingin memupus mimpinya menjadi pesepak bola profesional.
Namun dalam kondisi gelap gulita itulah sosok ibu memiliki peran krusial.
"Saya langsung menelepon keluarga di rumah. Saya ingat kata-kata Ibu yang membuatku bangkit 'Jika kamu menyerah pada impianmu, kamu harus mendapatkan pekerjaan normal'," kenang eks pemain Sporting CP itu.
"Namun saya memiliki cita-cita untuk menjadi pesepak bola sejak tujuh tahun. Yang berarti saya harus mencari pekerjaan di supermarket atau toko pangkas rambut atau semacamnya."
"Saya bisa saja menjadi tukang potong rambut, namun itu bukan mimpiku," kata sang pemain. (*)