Satu Sekolah Dasar Hanya Dapat 3 Murid Baru, Masa PPDB Online SD di Kota Bandung Diperpanjang

Ketua PPDB Kota Bandung, Edi Suparjoto, mengatakan 23.032 calon peserta didik telah mendaftar ke sejumkah sekolah dasar negeri

Tribunjabar.id/Nazmi Abdurraham
ILUSTRASI- Sejumlah orang tua calon murid baru mendatangi meski penerimaan peserta didik baru (PPDB) dibuka secara online. 

Ketua PPDB Kota Bandung, Edi Suparjoto, mengatakan 23.032 calon peserta didik telah mendaftar ke sejumkah SD negeri di Kota Bandung pada seleksi tahap dua PPDB jalur zonasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak  20.609 murid baru diterima di sekolah tujuan, sementara sisanya, 2.423 orang tidak diterima.

Padahal, kata Edi, untuk jalur zonasi SD ini masih ada kouta 2.094 orang.  Ini berarti, masih ada sejumlah sekolah yang masih kekurangan murid, contohnya SDN 206 Putraco Indah yang hanya mendapat tiga pendaftar online.

Edi mengatakan sudah berupaya agar orangtua yang rumahnya berdekatan dengan SDN 206 Putraco Indah untuk mendaftarkan ke sekolah tersebut ketimbang ke sekilah lainnya yang jaraknya lebih jauh.

"Kami tidak bisa memaksa orangtua agar mendaftar ke Putraco," ujarnya. 

Baca juga: PPDB SMP 2022 di Indramayu Sudah Ditutup, SMP Negeri Ini Hanya Dapat 10 Siswa Baru

Para orang tua siswa, kata Edi, rupanya menganggap SDN  Putrako adalah SD inklusi. "Padahal, SDN Putraco adalah SD Negeri biasa, bukan sekolah inklusi. Jadi, jangan ragu sekolah di SDN Putraco. Sekolahnya negeri, gurunya pilihan, bagus, ' kata Edi.

Edi mengatakan, rata-rata kuota peserta didik baru tiap SD di Kota Bandung sebanyak empat hingga lima rombongan belajar (rombel), yang masing-masing rombelnya berisi 28 siswa.

"Namun, ada juga sekolah yang hanya punya dua atau tiga rombel. Malah ada yang satu rombel. Tapi, rata-rata di Kota Bandung itu 4-5 rombel," katanya.

Untuk menangani kejadian ini, Disdik Kota Bandung akan mengambil langkah dengan membuka kembali pendaftaran online bagi masyarakat.

"Ini memang sudah ada regulasinya di peraturan wali kota (perwal). Ketika sekolah belum terisi, biasanya secara sistem para peserta akan ditarik ke sekolah yang masih kosong berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke sekolah," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mempublikasikan daftar sekolah yang masih belum terpenuhi kuotanya. Namun, kata Edi, langkah ini juga perlu dibicarakan dengan kepala sekolah dan dewan guru dari masing-masing sekolah.

"Karena di tahap I dan II masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota, sehingga kami coba untuk pemetaan pada sistem. Jika anak itu sudah diterima di swasta, tidak akan kami tarik," ucapnya. Sedangkan untuk tanggal pembukaan ulang, Edi akan mengoordinasikan terlebih dahulu dengan tim di aplikasi sistem. 

Namun, perpanjangan tidak berlaku untuk tingkat SMP.  Untuk tingkat SMP tercatat total pendaftar sebanyak 14.624 peserta didik. Dari jumlah tersebut,  sebanyak 8.367 di antaranya diterima dan 6.257 tidak diterima di sekolah tujuan.

Edi mengatakan, pada tahun ini, tidak hanya SDN Putraco yang kekurangan murid. Sejumlah SD favorit di Kota Bandung juga masih belum memenuhi jumlah kuotanya. SDN Banjarsari dan SDN Merdeka adalah dua di antaranya. 

Edi mengatakan, kedua SDN ini kekurangan murid karena berada di kawasan bukan padat penduduk. "Katakanlah SDN Banjarsari itu masuk zona B. Sedangkan usia SD di zona B itu termasuk sedikit," ujarnya. (tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved