Ombudsman Terima Keluhan dan Laporan Terkait PPDB Tahap 2, Masih Sama dengan Tahap 1

Perwakilan Ombudsman RI Jawa Barat meneruskan pengawasan terhadap pelaksanaan PPDB SMA/SMK/SLB Tahap 2.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
ppdb.disdik.jabarprov.go.id
PPDB Jawa Barat 2022. Perwakilan Ombudsman RI Jawa Barat meneruskan pengawasan terhadap pelaksanaan pendaftaran, pengumuman, dan daftar ulang, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK/SLB Tahap 2, seperti pada tahap 1. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaagmaja, menyampaikan apresiasi atas masukan dan catatan dari perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat.

Dia juga meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk mempelajari dan segera menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat.

Lebih jauh, dia mengharapkan perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat dapat terus berkoordinasi untuk perbaikan pelayanan publik pada seluruh unit kerja di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pun memastikan jumlah keluhan masyarakat terhadap PPDB akan terus menurun setiap tahunnya.

Baca juga: Dukung Event G20, PLN Bantu Laptop, Peralatan Sekolah dan Renovasi Dermaga di Pulau Messah

"Setiap tahun itu PPDB harus lebih baik. Bandingkan saja jumlah pengaduan tahun lalu dengan jumlah pengaduan di tahun ini. Kalau jumlah pengaduan menurun media tolong apresiasi juga," katanya di Bandung, Selasa (28/6).

Ia mengatakan memang selalu saja ada kejadian atau masalah terkait PPDB. Di antaranya adalah surat rekomendasi dari sejumlah pihak yang berupaya memengaruhi PPDB.

"Satu peristiwa tidak mencerminkan kualitas keseluruhan. Yang namanya anomali selalu ada. Itulah kenapa saya selalu evaluasi tiap tahun agar PPDB tidak terdapat lagi ekses-ekses seperti yang terjadi," katanya.

Dia mengatakan, pelayanan publik memang selalu mendapat gangguan dari pihak-pihak yang belum bisa searah dengan tujuan pelayanan yang maksimal.

"Karena bagaimana pun ini menyangkut manusia, kalau manusianya masih ada yang belum satu frekuensi, sampai kapan pun akan masih ada ya. Tapi menurut saya sudah sangat jauh lebih baik, silahkan bandingkan data statistik secara keseluruhan," katanya. (*) 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved