Dirawat Pakai Hati, Dedi Mulyadi Tak Kuasa Tahan Tangis Melepas Sapi-sapi di Kandang untuk Kurban

Momen haru tercipta saat Kang Dedi Mulyadi menengok sapi-sapinya di kandang untuk yang terakhir kalinya. Sebab mulai hari ini

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Dirawat dengan Hati, Dedi Mulyadi Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Melepas Sapi-sapi di Kandang untuk Kurban 

TRIBUNJABAR.ID - Momen haru tercipta saat Kang Dedi Mulyadi menengok sapi-sapinya di kandang untuk yang terakhir kalinya. Sebab mulai hari ini sapi-sapi tersebut akan didistribusikan untuk dikurbankan ke berbagai daerah dalam rangka Hari Raya Iduladha.

Dedi menuju kandang yang berada di belakang rumahnya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang untuk melihat suasana terakhir sebelum nantinya sapi-sapi tersebut dikurbankan. Bagi Dedi sapi-sapi tersebut selama ini diurus tidak hanya untuk dimanfaatkan dagingnya tapi juga kotorannya.

“Ini suasana kandang pagi ini yang kami urus dan ini bagian dari hobi saya untuk mengurus sapi bukan hanya dagingnya yang jadi harapan tetapi kotorannya yang dibikin pupuk organik untuk sawah sekitar sini, dan nanti daun padinya untuk makan sapi lagi. Ini yang disebut dengan ekosistem ekonomi,” ujar Kang Dedi.

Ia pun mencurahkan perasaannya yang tak karuan karena besok sapi-sapi tersebut telah dikurbankan. “Ini mungkin ada kesedihan sapi-sapi ini bertemu dengan saya tinggal hari ini. Karena nanti mereka harus pergi meninggalkan kandang menuju tempat-tempat orang melaksanakan ibadah kurban. Sedih juga karena kalau sesuatu pakai hati pasti ada ikatan batin, ikatan moral yang dibangun dengan mereka,” katanya.

“Semoga mereka menjadi ladang ibadah, ladang kebaikan, ladang kemanusiaan dan ladang keadilan,” lanjut Kang Dedi.

Baca juga: Abah Damiri, Dulu Dapat Satu Ekor Domba dari Dedi Mulyadi Kini Jadi Jutawan dan Bakal Naik Haji

Dirawat dengan Hati, Dedi Mulyadi Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Melepas Sapi-sapi di Kandang untuk Kurban
Dirawat dengan Hati, Dedi Mulyadi Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Melepas Sapi-sapi di Kandang untuk Kurban (dok.dedi mulyadi)

Dalam momen tersebut Kang Dedi Mulyadi untuk terakhir kalinya memberikan makanan pada sapi-sapi. Ia meracik sendiri makanan dalam satu ember yang kemudian dibawakan satu per satu ke sapinya.

Baginya, sebelum berpisah para sapi harus disenangkan hatinya dan dibahagikan. Ia pun berharap kelak saat dipotong sapi-sapi tersebut tidak akan merasakan sakit.

“Kalau di Indonesia itu kadang masih terasa sakit, kadang masih ada yang ngamuk saat dipotong. Sekarang tidak boleh lagi lah ada kejadian seperti itu. Makanya harus tenang damai,” ucapnya.

Momen haru hingga Dedi meneteskan air mata adalah saat ia menghampiri satu sapi putih bertubuh besar yang menjadi kesayangannya. Baginya sapi yang paling tinggi dan besar tersebut adalah yang paling baik di antara yang lain.

Kang Dedi pun tertunduk meratapi kesedihannya bersama sang sapi. Dalam posisi kepala saling beradu tampak sapi dan Dedi sama-sama meneteskan air mata tanda kecintaan keduanya.

“Sedih juga setiap hari dilihatin, dirawat dengan hati, sekarang mau dilepasin. Ini paling baik di antara yang lain. Orang kalau pakai hati jangankan manusia, sama hewan saja kita sayang,” ujar Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Murka, Ibu Jualan hingga Malam di Trotoar, Uangnya Dipalak Anaknya Buat Mabuk-mabukan

Meski demikian Kang Dedi tetap ikhlas dan merelakan sapi-sapinya itu keluar dari kandang untuk dikurbankan. Sebab baginya sapi-sapi tersebut adalah makhluk mulia yang harus dimuliakan.

“Mereka sedang menghadapi hari-hari terakhir dalam hidupnya. Mereka kategori makhluk-makhluk mulia karena digunakan untuk kegiatan spiritual yang memiliki nilai sosial namanya ibadah kurban. Kita kurbankan mereka untuk membahagiakan sesama,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved