Ormas Rampas Sapi Peternak Sumedang dari Kementerian Pertanian, dari 20 Tinggal 4 Ekor

Satu organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan perampasan sapi dari Kementerian Pertanian untuk anggota kelompok peternak di Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Ilustrasi - Satu organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan perampasan sapi dari Kementerian Pertanian untuk anggota kelompok peternak di Sumedang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Satu organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan perampasan sapi dari Kementerian Pertanian untuk anggota kelompok peternak di Sumedang.

Dari 20 sapi, kini tersisa empat. Artinya, ada 16 ekor sapi yang dirampas. 

"Akhir Juni, sapi datang ke kampung kami di Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu, 20 ekor sapi. Kemudian kami pelihara, 13 anggota kelompok peternak kami. Lima hari kemudian, datanglah oknum (ormas) itu," kata Jojo Atmaja, ketua kelompok peternak saat dihubungi TribunJabar.id, Jumat (8/7/2022). 

Jojo mengatakan, orang dari ormas yang sama itu datang tiga kali. Pertama, dari perwakilan Sumedang. Kedua dari perwakilan Jawa Barat. Terakhir adalah dari pimpinan pusat. 

Ketiganya datang dalam rangka merampas sapi yang telah diberikan dan telah diurus itu.

Jojo mengatakan, Kelompok Peternak Maju Jaya 2 yang diketuainya adalah yang berhak atas bantuan itu. 

Baca juga: Kehilangan Besar Timnas U19 Indonesia, sang Kapten Tak Bisa Tampil Lagi karena Cedera Ini

Sejak awal, kelompok yang legalitasnya lengkap itu mengirimkan proposal. Ditambah, dua kali tim dari Kementerian Pertanian datang ke Cilopang memastikan daerah itu cocok untuk dijadikan area ternak sapi. 

"Kami yang legal, kami yang berhak menerimanya, kami yang ditunjuk kementerian sebagai peternak yang cocok, malah sapi kami dirampas," katanya. 

Modus perampasannya adalah peternak diminta menandatangani surat pernyataan tidak sanggup mengelola bantuan sapi.

Mereka mendapat tekanan dari oknum-oknum itu, bahkan ditunggui hingga malam hari. 

"Kami ditekan, dipres, ditungggui hingga tengah malam. Akhirnya sapi mereka angkut," ucap Jojo.

Baca juga: Ayah Bunda Perlu Tahu, Berikut Fakta Penting Fleksibilitas PTM 100 Persen, Jangan Diabaikan

"Mereka itu mendapat respons dari Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman. Malah saya oleh kadis itu dimarahi agar mau menandatangani surat tidak sanggup mengelola bantuan," kata Jojo. 

Anggota DPR RI, Sutrisno, marah mendengar kabar ini.

Dia mendesak Pemkab Sumedang bertindak jujur mengembalikan sapi itu kepada yang berhak.

TribunJabar.id  beberapa kali menghubungi Kadisnakan Sumedang untuk mengklarifikasi perihal ini. Namun hingga berita ini ditulis belum mendapatkan respons. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved