Cuaca Buruk Bikin Harga Sayuran dari Petani di Lembang Jadi Mahal, Harga Semua Jenis Cabai Naik
Harga sayuran dari tingkat petani di Lembang, KBB sedang mahal karena hasil panen para petani berkurang akibat cuaca, termasuk cabai
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Harga sayuran dari tingkat petani di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini sedang mahal karena hasil panen para petani berkurang akibat cuaca yang buruk.
Cuaca buruk dan adanya hujan deras yang masih terjadi belakang ini memicu tanaman sayur mayur menjadi rusak, sehingga sayuran yang bisa dijual pun menjadi sedikit dan menyebabkan harga jual jadi mahal.
Petani asal Desa Cibodas, Dadan (44) mengatakan, untuk saat ini tomat dari petani dijual Rp 10 ribu per kilogram, cabai keriting merah Rp 70 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp 80 ribu per kilogram.
"Harga lettuce yang normalnya sekitar Rp 7-8 ribu sekarang melonjak jadi Rp 20 ribu perkilogram. Memang saat ini harga-harga sedang tinggi, makanya harga jual di pasar jadi mahal," ujarnya di Cibodas, Jumat (8/7/2022).
Ia mengatakan, faktor yang menyebabkan harga sayuran menjadi mahal ini karena cuaca saat musim panen kerap tak menentu, sehingga kondisi ini menyebabkan pertumbuhan sayuran menjadi kurang bagus.
"Harga semua item sayuran sedang naik, kondisi ini akhirnya menyebabkan tanaman sayuran terserang hama dan penyakit," katanya.
Menurutnya, bagi petani yang memiliki lahan luas, kondisi mahalnya sayuran menjadi keuntungan bagi mereka karena pendapatannya bisa berkali-kali lipat.
"Jika hasil panennya memuaskan, gak ada yang buruk, ya untungnya bisa banyak. Harga-harga sayuran mungkin baru turun setelah kondisi cuaca normal," ucap Dadan.
Petani cabai asal Cikarembi, Isak (33) mengatakan, untuk saat ini harga cabai rawit merah dari tingkat petani mencapai Rp 75 ribu per kilogram, sedangkan untuk harga di pasar mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
"Sekarang harganya sedang tinggi karena pemetikan mulai berkurang akibat cuaca yang tidak menentu, jadi ada cabai yang busuk," kata Isak.
Dengan faktor cuaca yang tidak menentu itu, kata Isak, harga cabai rawit merah dari tingkat petani akan tetap stabil dengan harga Rp 75 ribu per kilogram, begitupun dengan harga di pasar.
Seperti diketahui, untuk harga cabai rawit domba di pasar dari Rp 40 per kilogram naik menjadi Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram, dan cabai rawit dari Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 70 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram.
"Harga cabai rawit Rp 75 ribu akan stabil, itu harga gunung (dari tingkat petani) sudah bertahan selama satu bulan," ucapnya. (*)