Santri Tasik Terseret Ombak
Santri Tasik Terseret Ombak Legok Jawa, Berniat Menolong Malah Ikut Terbawa, Tiga Meninggal
Muhamad Firman (17) menceritakan detik-detik temannya terseret ombak saat berenang di Pantai Legok Jawa.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Muhamad Firman (17) menceritakan detik-detik temannya terseret ombak saat berenang di Pantai Legok Jawa.
Akibat kejadian itu, tiga santri meninggal dunia, satu lagi belum ditemukan.
Firman menyampaikan, kejadiannya sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis (/7/2022).
"Setelah dengar ada yang tenggelam, saya langsung menyelamatkan teman-teman. Saya mah bukan berenang atau korban, tapi mau menyelamatkan teman-teman. Tapi karena ombak besar, maka ikut terseret ombak," ujar Muhamad saat ditemui Tribunjabar.id di ruangan Puskesmas Legok Jawa, Kamis (7/7/2022) siang.
Menurutnya, dia turut disangka korban.
"Kata orang-orang tadi saya itu yang berenang. Padahal mau menyelamatkan teman-teman saya," ucapnya.
Dia mengatakan, ombak sangat besar ketika kejadian.
Sebelumnya, memang ada yang melarang berenang tapi para santri tetap nekat berenang.
"Kita, rombongan (santri) dari Tasikmalaya. Di antara santri, saya yang paling tua," ucapnya.
Peristiwa itu terjadi di Pantai Legok Jawa, tepatnya depan tempat penyimpanan ikan (TPI) Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Akibatnya, tiga santri dinyatakan meninggal dunia, satu orang belum ditemukan, satu orang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran, dan empat orang dirawat di Puskesmas Legok Jawa.
Ketua Rukun Nelayan Legok Jawa, Uhan Ruhandi, menyampaikan, saat kejadian ia sedang melakukan opsih (operasi bersih) di sekitar TPI.
"Saat itu, ada orang yang meminta tolong dengan bahasa tolongnya, 'perahu, perahu.' Saya kira, ada perahu mendarat tapi ternyata pas saya ke lokasi di sana ada orang yang tenggelam," ujar Uhan.