Persib Bandung

Blak-blakan Bek Baru Persib Bandung: Bulu Kuduk Saya akan Berdiri Jika Rayakan Juara Bersama Bobotoh

Setelah berlatih di Stadion Persib, Kota Bandung, Jumat (1/7/2022), Daisuke Sato bercerita tentang banyak hal terkait bergabungnya dia dengan Persib.

Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Pemain Persib Bandung Daisuke Sato (kanan) berusaha mengawal Frets Butuan saat gim internal di Stadion Sidolig, Bandung, Senin (4/7/2022). Daisuke Sato buka suara tentang banyak hal dalam sebuah wawancara khusus. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Daisuke Sato, bek kiri baru Persib Bandung, telah menginjakkan kakinya di Kota Bandung sejak Kamis, 30 Juni 2022.

Pemain berkewarganegaraan Filipina itu menempuh perjalanan panjang dari tempat asalnya untuk bisa tiba di Kota Bandung. 

Daisuke Sato diperkenalkan Persib sebagai pemain baru pada 11 Juni 2022.

Ia direkrut untuk mengisi slot pemain Asia menggantikan gelandang asal Palestina, Mohammed Rashid. 

Baca juga: Di Persib Bandung Daisuke Sato Pilih Nomor 66 karena Bawa Keberuntungan: Cenayang Itu Benar . . .

Setelah berlatih ringan di Stadion Persib, Kota Bandung, Jumat, 1 Juli 2022, Daisuke Sato bercerita tentang banyak hal terkait bergabungnya dia dengan Pangeran Biru hingga kisah pembinaan terhadap pesepak bola muda di Jepang. 

Berikut wawancara lengkap dengan Daisuke Sato, dikutip dari laman resmi Persib, Selasa (5/7/2022).

Apa kesan pertama yang kamu dapatkan saat resmi menjadi pemain Persib?

Oh, iya, tentunya. Sebelum saya menandatangani kontrak, saya sudah tahu Persib adalah klub besar karena banyak orang membicarakan klub ini.

Saya juga punya beberapa teman yang sebelumnya main untuk Persib, seperti Omid Nazari dan Satoshi Otomo, terutama ketika kita bicara ke belakang, yaitu di tahun 2016 ketika saya main bersama dengannya di Filipina.

Saya bermain dengannya (Satoshi Otomo) dan dia banyak bercerita tentang Persib. Lalu, ketika saya punya kesempatan untuk bisa bergabung dengan klub ini, saya sungguh antusias. 

Seperti apa hubungan kamu dengan Satoshi Otomo?

Satoshi Otomo adalah senior saya. Saya menaruh hormat kepadanya. Kami main bersama selama dua musim. Dia sungguh orang baik dan saya senang bisa main bersama dengannya di Filipina. 

Baca juga: Idola Baru Bobotoh Persib Bandung Ini Sudah Fit Seratus Persen, Robert: Dia Punya Pengalaman

Bagaimana hubungan kamu dengan Omid Nazari?

Jika dengan Omid, saya tidak terlalu banyak dapat kesempatan bicara dengannya.

Saya main bersamanya sebelum bergabung dengan Persib. Sekarang pun, saya masih belum dapat kesempatan untuk bicara dengannya.

Tapi saya tahu dia menikmati setiap momen selama main di sini. 

Tempat apa saja yang sudah kamu kunjungi setelah tiba di Bandung?

Belum (keliling Bandung), saya tiba di sini pukul 7 malam karena kami sempat terjebak macet hingga 4 jam di perjalanan untuk bisa sampai Bandung.

Tapi saya dapat sambutan yang hangat dari orang-orang Indonesia. Setiba di sini (hotel) kami langsung memesan makanan untuk diantarkan ke kamar.

Tadi pagi, saya sempat berjalan ke sekitar untuk mencari kopi, tapi saya harap saya bisa mendapat pengalaman lebih banyak soal kota ini. 

Bagaimana menurut kamu soal Kota Bandung?

Kami melihatnya melalui internet, terutama istri saya. Dia sangat menyukai apa yang dia temukan karena begitu banyak tempat indah, coffee shop dan restoran bagus di sini. Kami sangat antusias bisa tinggal di sini. 

Makanan lokal apa saja yang sudah kamu cicipi?

Belum sempat cicipi makanan lokal. Makanan pedas? Oh tidak, saya tidak bisa makan makanan pedas, terima kasih. 

Hal apa lagi yang kamu tahu soal Persib?

Tentu saja, klub ini memiliki suporter yang besar. Itu menjadi hal pertama yang ada di benak saya. Selain itu juga, klub ini punya sejarah panjang dan yang saya juga pikirkan adalah Persib merupakan tim yang pernah menjadi juara di Indonesia.

Jadi, saya harap saya bisa menghadirkan kembali gelar juara itu. Ini adalah klub besar, tentu saja akan ada selalu ekspektasi besar padanya.

Saya akan menerima ekspektasi itu dan siap memberikan penampilan terbaik untuk bisa membawa klub ini kembali menjadi juara di Liga.

Saya meyakini, klub ini memang selalu menginginkan menjadi juara, bukan untuk menjadi yang kedua atau ketiga. Dengan pemikiran itu, saya siap menghadapi apa pun musim ini. 

Bagaimana kamu mengatasi tuntutan suporter?

Tentu ini akan menjadi motivasi bagi saya. Ekspektasi dari semua orang dan juga para suporter tersebut adalah sebuah kehormatan bagi saya begitu juga pesepak bola lainnya.

Tentu akan ada juga tekanan. Tapi saya merasakan itu bagai sebuah keberuntungan karena tidak semua pesepak bola bisa merasakan ekspektasi atau tekanan tersebut.

Anda bisa membayangkan, saya pernah membayangkannya, jika kami menjadi juara nanti dan merayakannya bersama suporter yang kami miliki sebanyak itu, bulu kuduk saya akan berdiri. Saya tidak sabar untuk bisa mengalami momen tersebut. 

Bagaimana proses negosiasi kamu dengan Persib?

Tidak banyak negosiasi yang terjadi dan juga bukan merupakan keputusan yang sulit untuk diambil. Saya sangat antusias ketika Persib tertarik kepada saya.

Setelah mendengar itu, saya bicara dengan beberapa orang di tim nasional dan hampir seluruhnya mendorong saya untuk pergi, di saat yang sama saya juga menjadi percaya dan sangat ingin bergabung dengan klub ini dan meraih sesuatu. Jadi, negosiasinya memang sama sekali tidak butuh waktu lama. 

Apa peran keluarga dalam proses negosiasi dengan Persib?

Istri saya juga antusias ketika mendengar hal itu. Kami telah bepergian dari satu negara ke negara lainnya. Ini juga kota yang indah, Bandung, dengan klub besar bernama Persib. Melihat itu semua, dia pun sangat antusias. 

Apa posisi alami kamu?

Full back kiri adalah posisi alami saya. Saya pernah bermain sebagai gelandang, tapi seringkali bermain sebagai wing back.

Saya main sebagai gelandang mulai dari usia 10 sampai 17 tahun. (Pada dasarnya) saya bisa main di belakang, tengah tapi juga bisa di depan. 

Apakah benar kamu punya hubungan darah dengan warga Jepang, karena namamu terdengar seperti berasal dari sana?

Saya lahir di Filipina tapi tumbuh di Jepang karena ayah saya berasal dari sana. Saya menghabiskan sebagian besar masa kecil saya pun di Jepang, seperti sekolah dan belajar sepak bola.

Ketika saya berusia 19 tahun, saya pindah ke Filipina untuk membela Timnas Filipina. Jadi bisa dikatakan, saya ini berasal dari Jepang, tapi saya juga warga Filipina karena ibu saya adalah warga Filipina. 

Di Jepang, kamu main di klub mana?

Di Jepang saya main untuk Urawa Red Diamonds. Itu adalah klub terbesar di sana.

Kamu tahu, di sana banyak akademi yang bagus dan menghasilkan pemain-pemain yang bagus juga. Tapi tentu saja, akademi itu tidak hanya mengajari anak-anak soal sepakbola tapi juga kedisiplinan layaknya budaya orang Jepang pada umumnya.

Mereka mendukung anak-anak untuk tetap bersekolah karena sepakbola tidak memberi jaminan untuk hidup. Di Jepang, kamu bermain sepakbola, tapi juga butuh belajar dan kedisiplinan.

Ini mungkin sedikit berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara, di Jepang anda harus belajar juga. 

Apakah anak-anak Jepang berlatih sepakbola dengan berat?

Ya, Anda juga pasti telah mendengarnya. Latihan  yang dijalani anak-anak Jepang cukup berat, tapi itu semua dilakukan agar Anda menjadi pemain yang memiliki kemampuan yang lebih baik. Terkadang, kita memang butuh program latihan yang berat. 

Kamu juga main untuk Timnas Filipina, tapi apa saja yang kamu tahu soal Timnas Indonesia?

Timnas Indonesia dalam dua tahun belakangan ini mengalami banyak perkembangan. Mereka tumbuh besar dengan melakukan banyak hal benar.

Kami mengamatinya setiap tahun dan saya percaya apa yang mereka dapatkan kali ini memang layak mereka dapatkan. Mereka telah melaju ke Piala Asia saat ini, dan saya ingin mengatakan selamat untuk seluruh rakyat Indonesia dan para pendukung negeri ini.

Saya sungguh ikut merasa senang karena saya percaya mereka memang layak mendapatkannya dan tentu saja, Filipina pun perlu belajar dari hal ini.

Kami memang bukan negara besar dalam sepakbola, tapi kami punya sistem yang benar dan saya percaya, negara-negara Asia Tenggara bisa mencapai hal besar. Itulah yang telah dilakukan Indonesia dan saya harap Filipina pun bisa melakukan hal yang sama. 

Persib diperkuat pemain-pemain yang juga membela Timnas Indonesia. Apa yang bisa kalian beri untuk klub ini? 

Ya saya tahu mereka (Marc Klok, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya). Pemain yang tampil untuk Timnas bermain dalam tekanan dan level permainan yang berbeda.

Anda berkembang sebagai pemain (klub), tentu akan kembali ke klub lagi. Itu akan menjadi hal positif terhadap tim. Pemain Timnas punya banyak pengalaman dan mendapatkan atmosfer pertandingan yang berbeda.

Tentu, ini hal yang sangat bagus untuk tim memiliki pemain-pemain yang juga memperkuat Timnas. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved