Iduladha 2022

Inilah Rangkaian Ibadah Haji yang Perlu Diketahui, Mulai Menuju Arafah, Wukuf hingga Thawaf Wada

Bagi Muslim yang niat melaksanakan ibadah haji, tak ada salahnya mengetahui rangkaian ibadah haji dari sekarang, berikut rangkaian pelaksanaannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Dok. Tribun Jabar
Ilustrasi - Rangkaian Ibadah Haji 

TRIBUNJABAR.ID - Setiap umat Muslim mendambakan bisa datang ke Tanah Suci di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Ibadah haji merupakan satu di antara rukun Islam ke 5 yang dikerjakan umat Muslim (khususnya bagi yang mampu).

Bagi sahabat Muslim yang sudah niat melaksanakan ibadah haji ini, tak ada salahnya mulai belajar tentang pelaksanaan ibadah haji dari sekarang.

Ketahui rangkaian ibadah haji, mulai dari menuju Arafah dan berwukuf, tahalul hingga Jumroh.

Baca juga: 46 Calon Haji Korban PT Alfatih Indonesia Travel yang Dideportasi Arab Saudi Diduga Bukan dari KBB

Berikut rangkaian ibadah haji yang perlu diketahui umat Muslim, dilansir dari Kemenag.go.id.

1. Niat Ihram Haji

Sebelum berangkat, jemaah haji akan terlebih dahulu mendapat pelatihan.

Bagi umat Muslim yang sudah mendaftar berangkat naik haji tentunya sudah niat.

Namun, beda dari niat biasa, saat tiba di Tanah Suci, jemaah juga niat ihram haji.

Pada 8 Zulhijah jemaah mengawali ibadah haji dengan melaksanakan niat ihram haji tersebut.

Pertama dengan mengambil miqat di tempat tinggalnya yaitu di hotel – hotel Mekkah.

Berikut bacaan niat ihram haji :

“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah ta’ala.”

Anda juga membaca bacaan niat haji dengan lafaz berikut ini:

“Labbaika allahumma hajjan”.

Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”

2. Melaksanakan Tarwiyah

Setelah niat ihram haji, jemaah berangkat menuju Mina untuk melaksanakan Tarwiyah.

Tarwiyah dimaksud adalah berdiam di Mina sebelum menuju Arafah.

Tarwiyah bermakna berfikir atau merenung.

Demikian, saat Tarwiyah jemaah dianjurkan mengisi waktu dengan ibadah dan kegiatan bermanfaat.

Seperti membaca talbiyah, membaca Al-Quran, memperbanyak zikir, merenung dan bertaubat, mendengarkan pengajian dan melaksanakan salat malam.

Namun, perlu diketahui melaksanakan Tarwiyah ini hukumnya sunah.

Apabila jemaah tidak bisa melaksanakannya karena sesuatu tidak mempengaruhi keabsahan ibadah haji.

Baca juga: Apa Arti Puasa Tarwiyah? Benarkah Dianjurkannya Puasa? Ini Keutamaannya Bisa Hapus Dosa Satu Tahun

3. Wukuf di Arafah

Lanjut pada 9 Zulhijah, setelah salat subuh dan sarapan pagi jemaah haji meninggalkan tenda di Mina menuju Arafah.

Sembari menantikan wukuf, jemaah dianjurkan berzikir, membaca Al Quran, zikir atau membaca talbiyah.

Hal ini karena waktu wukuf dimulai setelah matahari tergelincir.

Jemaah akan melaksanakan wukuf sampai magrib.

Perlu diketahui, Wukuf di Arafah inilah merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan.

Apabila tidak dikerjakan atau tidak hadir di Arafah maka tidak sah hajinya.

Wukuf di Arafah.
Wukuf di Arafah. (infohaji.co.id)

Baca juga: Bacaan Zikir dan Doa-doa yang Dibaca di Bulan Zulhijah, Doa Mustajab di Hari Arafah Beserta Artinya

5. Mabit di Muzdalifah

Pada 10 Zulhijah malam, jemaah dianjurkan melaksanakan salat magrib dan isya dijama’ qashar.

Jemaah berangkat menuju Muzdalifah dengan bus, karena jaraknya ditempuh dalam waktu cukup lama.

Selama di perjalanan, jemaah juga dianjurkan memperbanyak zikir, berdoa membaca kalimah talbiyah.

Setelah tiba di Muzdalifah, jemaah akan diarahkan untuk mabit (menginap) dan mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jumroh di Mina.

Adapun hukum mabit di Muzdalifah ini wajib.

Pelaksanaan mabit ini mulai awal malam sampai sebelum terbitnya fajar pada 10 Zulhijah.

6. Melontar Jumroh Aqabah

Pada 10 Zulhijah setelah fajar, jemaah berangkat menuju Mina untuk melontarkan jumroh Aqabah.

Adapun pelaksaan jumroh tersebut diatur oleh maktab.

Jemaah haji akan diarahkan memasuki tenda dan menunggu waktu melontar jumroh sesuai waktu yang ditentukan.

Melontar Jumrah Aqabah (Kubra) sebanyak 7 kali, setiap lontaran 1 (satu) kerikil.

Tahallul

Setelah selesai melontar jumroh, bagi jemaah laki-laki bertahallul awal (mencukur rambut), setelah itu diperbolehkan menggunakan baju biasa.

Jemaah sudah terbebas dari larangan-larangan ihram kecuali melakukan hubungan suami istri.

7. Mabit di Mina dan Melontar Jumroh

Setelah tahallul awal, jemaah kembali mabit di Mina selama dua hari yaitu pada 11 - 12 Zulhijah.

Mabit di Mina ini hukumnya wajib.

Selain itu juga disunahkan melontar jumrah dengan tiga sasaran.

Adapun bagi Nafar Tsani, jemaah menginap selama 3 (tiga) malam yaitu tanggal 11 sampai 13 Zullhijah.

Setiap hari selama di Mina jemaah melontar ketiga jumroh (Sughra, Wustho, dan Kubra) masing – masing sebanyak 7 kali lontaran.

Bagi Jemaah yang nafar awal, diharuskan meninggalkan Mina menuju Mekkah sebelum matahari terbenam.

8. Thawaf Ifadhah

Setelah selesai, rangkaian ibadah haji selanjutnya yakni Thawaf Ifadhah dan Thawaf Sa’i.

Thawaf Ifadhah ini termasuk rukun haji.

Setekah melaksanakan Thawaf Sa’Ii berarti jemaah telah tahallul tsani dan sempurnalah rangkaian pelaksanaan haji tamattu’, namun bukan berarti selesai.

9. Thawaf Wada’

Pelaksanaan tawaf dalam ibadah haji tahun ini.
Pelaksanaan tawaf dalam ibadah haji tahun ini. (AFP)

Jemaah melaksanakan rangkaian ibadah haji terakhir yakni Thawaf Wada’.

Thawaf Wada adalah thawaf perpisahan dilaksanakn sebanyak 7 (tujuh) kali putaran tanpa sa’i.

Sebelum meninggalkan Tanah Suci Mekkah menuju Tanah Air atau Kota Suci Madinah, jemaah wajib melaksanakan Thawaf Wada’.

Demikian, itulah rangkaian ibadah haji secara lengkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved