Persib Bandung
Bobotoh Persib Bandung Kecewa Kalah dari PSS Sleman: Sulit Dipercaya!
Jual beli serangan diperagakan Persib Bandung dan PSS Sleman sejak wasit Yeni Krisdianto membunyikan peluit tanda dimulainya babak pertama.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung harus mengakui kekalahan dari PSS Sleman pada laga perempat final Piala Presiden 2022.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (1/7/2022) malam, Persib kalah 3-5 melalui adu penalti.
Jual beli serangan diperagakan Persib Bandung dan PSS Sleman sejak wasit Yeni Krisdianto membunyikan peluit tanda dimulainya babak pertama.
Persib langsung menekan sejak menit pertama.
Baca juga: Pelatih Persib Bandung Akui Kekalahan, Seto Sebut Kemenangan Timnya Berkat Campur Tangan Tuhan
Sayang, berulang kali upaya itu dilakukan, serangan selalu mentah sebelum mencapai daerah berbahaya PSS Sleman.
Alih-alih menciptakan gol, Persib justru nyaris saja kebobolan.
Sepakan Muhammad Rifky Suryawan pada menit 8 hampir-hampir saja membuat PSS Sleman unggul.
Beruntung sepakan pemain dengan nomor punggung 15 tersebut masih membentur sisi kanan gawang yang dijaga Fitrul Dwi Rustapa.
Menit ke-26, wasit Yeni Krisdianto memberikan kartu kuning pertama bagi pemain Persib Bandung, Ricky Kambuaya, yang melakukan tekel keras yang tak perlu terhadap pemain PSS Sleman.
Hanya berselang semenit, giliran pemain PSS Sleman Syaiful Ramadhan yang terpaksa harus mendapatkan kartu kuning menyusul pelanggarannya terhadap Marc Klok.
Wasit kemudian kembali mengeluarkan kartu kuning menit 39 menyusul pelanggaran yang dilakukan Ze Valente juga terhadapp Marc Klok.
Beberapa saat menjelang babak pertama usai, Boaz Solossa sempat membuat tim PSS Sleman bersorak, setelah berhasil menjebol gawang Fitrul Dwi Rustapa.
Namun, golnya pada menit ke-43 itu dianulir.
Wasit menganggap Boaz sudah lebih dahulu terperangkap offside.
Memasuki babak kedua, giliran PSS Sleman langsung mengambil inisiatif menyerang melalui sisi kanan permainan.
Ini membuat mereka akhirnya berhasil memecah kebuntuan.
Boaz Solossa akhirnya benar-benar mencetak gol melalui sundulan pada menit 52, setelah menerima umpan silang dari sisi kiri pertahanan Persib Bandung.
Tersengat dengan gol tersebut, pelatih Persib, Robert Alberts, pun melakukan pergantian tiga pemain sekaligus, yakni David Rumakiek, Febri Hariyadi, dan Abdul Aziz.
Untuk meningkatkan serangan, Robert memasukkan Zalnando, Erwin Ramdani, dan Dedi Kusnandar.
Masuknya Zalnando, Erwin, dan Dedi, segera saja membuat lini serang Persib menjadi lebih hidup.
Persib bahkan nyaris mendapatkan gol penyama kedudukan setelah Frets Butuan melepaskan sepakan.
Sayang, tendangannya masih berada di atas mistar gawang PSS Sleman.
Persib kembali memiliki peluang pada menit 67, melalui sundulan Erwin Ramdani setelah menerima umpan silang dari Ezra. Namun, lagi-lagi bola masih belum berhasil masuk ke gawang PSS Sleman.
Hanya berselang semenit, Frets Butuan kembali nyaris membuat skor menjadi imbang, 1-1.
Sayang, sepakannya yang keras masih bisa ditepis kiper M Ridwan, yang semalam bermain cemerlang.
Robert kemudian kembali memasukkan darah segar, Ridwan Ansori, untuk menggantikan Ezra Walian.
Di kubu Slaman, pergantian juga dilakukan Seto pada dua pemainnya sekaligus.
Irkham Mila dan Boaz Solossa yang kelelahan digantikan Komarudin dan Riki Dwi Saputro.
Persib kemudian juga menarik Frets Butuan, dan menggantinya dengan Arsan Makarin.
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil.
Persib Bandung akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan manis Marc Klok dari titik putih penalti.
Skor 1-1 tidak berubah bagi kedua tim, setelah wasit Yeni Krisdianto meniup peluit panjang, sehingga penentuan pun terpaksa dilanjutkan dengan adu penalti, yang sayangnya tak berhasil dimenangkan Persib.
Sejumlah bobotoh mengaku sangat kecewa dengan kekalahan ini.
Ardi (48), bobotoh asal Buahbatu, Bandung, mengatakan kekalahan ini sama sekali di luar dugaannya.
Sebab, sekalipun Persib tak diperkuat sejumlah pemainnya, kedalaman skuat Persib cukup baik untuk menghadapi Sleman.
"Benar-benar sulit dipercaya," ujarnya kepada Tribun, saat dihubungi melalui telepon, semalam.
Hal senada dikatakan Tukiman (18), bobotoh asal Balater, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Permainan Persib semalam, ujarnya, benar-benar mengecewakan.
"Meskipun kecewa, saya dan teman semuanya tetap terus mendukung Persib Bandung."
"Selain itu, ini kan baru pramusim. Semoga di liga nanti bisa bermain lebih apik lagi dan juara," ujarnya saat ditemui seusai nonton bareng Piala Presiden di kampungnya, semalam.
(cipta permana/padna)