Persib Bandung
Bobotoh Persib Bandung Berpeluang ke Stadion Lagi, Umuh Muchtar: Kalau Nekat, Dia yang Bakal Malu!
Umuh Muchtar juga meminta bobotoh untuk saling menghormati dan saling menjaga ketertiban di area stadion jika Persib dapat kembali tampil di Bandung.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bobotoh Persib Bandung kemungkinan akan diizinkan kembali untuk hadir di stadion pada laga lanjutan Piala Presiden 2022, yang dimungkinkan kembali digelar di Bandung, 2-3 Juli mendatang.
Persib berpeluang kembali menjadi tuan rumah setelah keluar sebagai juara pada penyisihan di Grup C, pekan lalu.
Meski demikian, pascatragedi meninggalnya dua bobotoh, tim asuhan Robert Alberts tidak akan dapat kembali menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai venue pertandingan.
Laga perempat final kemungkinan besar akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung.
Baca juga: BERITA Persib Bandung: Siapa Lawan di Perempat Final? Bobotoh Mungkin Bisa Nonton Lagi di Stadion
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengatakan tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, guna mengupayakan agar pertandingan lanjutan Turnamen Piala Presiden 2022 ini dapat digelar kembali dengan kehadiran bobotoh.
"Insyaallah bisa ada penonton. Main di Jalak, saya usahakan di Jalak (Si Jalak Harupat),” ujarnya, Jumat (24/6/2022).
Untuk itu, kata Umuh, keamanan tentu akan diperketat di area pertandingan.
"Kita harus lebih tegas. Saya yakin bobotoh yang saya bina, mereka sangat mengerti dan menghormati yang saya sampaikan ini," ujarnya.
Umuh juga meminta bobotoh untuk saling menghormati dan saling menjaga ketertiban di area stadion jika Persib dapat kembali tampil di Bandung.
Umuh mengingatkan, insiden di GBLA harus menjadi pelajaran dan tak boleh lagi terulang.
"Saya mohon kepada semua bobotoh yang saya hormati dan saya banggakan."
Baca juga: Persib Tambah Kuat di Piala Presiden, Empat Pemain Timnas Gabung, Robert Pastikan Daisuke Bisa Main
"Saya pun pernah merasakan sebagai bobotoh dulu, bagaimana sesedekan-nya ngantre tiket."
"Tapi sekarang kita sama-sama ambil pelajaran, jadi pengalaman, karena ini soal nyawa orang."
"Saya harap ini (musibah) jangan lagi terjadi, dan tidak ada lagi korban," ujarnya.
Umuh juga mengatakan, panitia pelaksana (panpel) pertandingan kandang Persib harus terus berbenah, mengevaluasi segala kekurangan di babak penyisihan grup, termasuk soal tiket online yang sedang dikaji ulang agar lebih efektif.
Umuh mengatakan tak bisa menjanjikan tiket akan kembali dijual offline lantaran dukungan online ditujukan agar bisa terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi.
“Tapi kalau pakai tiket, memang akan bisa kelihatan siapa yang punya dan tidak saat di stadion,” ujarnya.
Umuh meminta bobotoh yang tidak memiliki tiket untuk tidak memaksakan diri hadir ke stadion.
"Saya kira bobotoh ini sudah kapok. Saya yakin, yang enggak punya tiket nanti enggak akan datang."
"Kalau nekat, dia yang bakal malu. Orang lain beli tiket, tapi dia tidak pakai tiket. Apalagi yang tidak punya tiket sampai maksa masuk."
"Kita harus saling menghormati, jangan sampai ada kejadian lagi ke depan, terus panpel disalahkan."
"Kalau itu tribun (penonton) ambruk, saya enggak kebayang, akan berapa korbannya," katanya.
Ketua Bomber Pusat, Mediaswara, mengatakan para bobotoh tentu akan kembali hadir di stadion jika hal itu memang diizinkan kembali.
"Terlepas dari tragedi yang terjadi di Stadion GBLA, kami akan hadir mendukung Persib ke Stadion SJH."
"Terlebih, pertandingan nanti merupakan perempat final dan tentu Persib perlu dukungan penuh," ujar Mediaswara melalui telepon.
Ia mengatakan, "pasukannya" juga telah siap bila pertandingan perempat final Piala Presiden 2022 harus berlangsung di luar kota.
"Kami juga sudah hubungi beberapa perusahaan travel bus, buat persiapan bila memang Persib bertanding di luar Bandung," ucapnya.
Berbeda dengan Bomber yang memilih hadir di stadion jika diizinkan, pengurus Viking Depok, Agung Nugraha menyatakan bahwa ia bersama kawan-kawan yang lain dari Depok memilih untuk tidak hadir ke stadion jika mainnya di Bandung.
"Mengingat hingga saat ini manajemen Persib belum ingin mengakui kelalaiannya sebagai panitia pelaksana pada kasus meninggalnya dua kawan kami."
"Kami memilih untuk memboikot pertandingan," ucapnya.
Namun, jika mainnya tidak di Bandung, kata Agung, mereka akan datang.
"Bila di luar Bandung kan panitia pelaksananya beda. Jadi bila Persib bermain jadi tim tamu, kami akan hadir ke stadion," ujar Agung.
Bobotoh lain asal Majalaya, Farhan Faudzi dan kawan-kawannya, menyambut baik kabar yang di berikan oleh Umuh Muchtar.
"Persib sebagai juara grup, tentu perlu dukungan oleh suporter pada pertandingan selanjutnya."
"Kita pun sebagai suporter bisa membuktikan juga bahwa kejadian yang terjadi di Stadion GBLA tidak terulang di Stadion SJH," ucap Farhan.
Farhan mengatakan, memboikot pertandingan adalah hal yang tak perlu dilakukan untuk suporter, karena dengan hadir dan mendukung Persib secara langsung itulah suporter sejati.
"Yang sudah terjadi itu menjadi pelajaran. Sekarang Persib lebih membutuhkan dukungan suporter."
"Saya kira dengan hadirnya suporter nanti bisa membuat peluang Persib untuk lolos di babak selanjutnya lebih besar," katanya.
(cipta permana/deanza falevi)