Nasib Markas Khilafatul Muslimin di Cimahi Setelah Anggotanya Keluar dan Pentolannya Jadi Tersangka

Markas Khilafatul Muslimin di Kota Cimahi ditutup setelah tiga pentolannya ditangkap polisi dan anggotanya menyatakan diri keluar dari kelompok.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Sekretariat Kelompok Khilafatul Muslimin di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani Nomor 33 B, RT 05/06, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Markas ini sudah ditutup, tak boleh lagi dipakai berkegiatan kelompok Khilafatul Muslimin. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Markas Khilafatul Muslimin di Kota Cimahi ditutup setelah tiga pentolannya ditangkap polisi dan anggotanya menyatakan diri keluar dari kelompok tersebut.

Markas yang berada di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani Nomor 33 B, RT 05/06, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, itu kini sudah dilarang digunakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan Khilafatul Muslimin.

"Saat ini sudah ditutup dan semua perlengkapannya sudah kita copot semua. Nanti kita lihat perkembangan," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan, di Mapolres Cimahi, Kamis (23/6/2022).

Terkait proses hukum bagi ketiga tersangka, Imron memastikan hingga saat ini masih terus berlanjut supaya bisa segera dibawa ke ranah pengadilan meskipun sudah ada deklarasi dari anggotanya.

"Deklarasi ini adalah salah satu niat baik dari Khilafatul Muslimin untuk kembali ke NKRI. Namun tanpa menghilangkan kesalahan dan pidana yang ada, jadi tetap kita proses," katanya.

Baca juga: Lihat Anggota Khilafatul Muslimin Insaf, Bupati Tak Menyangka Kelompok Tersebut Ada di Majalengka

Sedangkan terkait keamanan dari pihak yang lain setelah anggotanya menyatakan diri keluar dari kelompok tersebut, Imron memastikan akan aman.

"Makanya dikhawatirkan (enggak aman) itu kalau tidak deklarasi karena akan memicu dan memancing pihak lain untuk membuat kerusuhan," ucap Imron.

Dengan adanya deklarasi tersebut, kata Imron, semua masyarakat akan paham bahwa di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat sudah kembali ke jalan yang  benar, tetapi akan tetap dilakukan pengawasan.

"Mari bersama-sama menjaga kondusivitas keamanan Kota Cimahi dan Bandung Barat supaya bisa aman, tentram, dan kondusif," katanya.

Anggota kelompok Khilafatul Muslimin saat melakukan deklarasi kembali ke pangkuan NKRI di Mapolres Cimahi, Kamis (23/6/2022).
Anggota kelompok Khilafatul Muslimin saat melakukan deklarasi kembali ke pangkuan NKRI di Mapolres Cimahi, Kamis (23/6/2022). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Deklarasi

Keluarnya anggota kelompok Khilafatul Muslimin itu dipastikan dengan deklarasi yang diwakili 37 anggota di Gedung Pengabdian Polres Cimahi, Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi, Kamis (23/6/2022).

Seorang tokoh Khilafatul Muslimin, Ade Efendi, mengatakan, anggota Khilafatul Muslimin keluar dari kelompok tersebut karena ingin kembali ke pangkuan Pancasila dan bisa kembali kepada wawasan kebangsaan.

"Oleh karenanya, kami mohon bimbingan dan arahan agar tidak kembali ke jalan yang salah," ujar Ade di sela deklarasi di Mapolres Cimahi.

Baca juga: Berkas Perkara Bakal Dilimpahkan, 3 Pentolan Khilafatul Muslimin di Cimahi Segera Disidang

Keluarnya mereka dari kelompok Khilafatul Muslimin ini juga diperkuat dengan adanya aksi lepas seragam yang sempat menjadi kebanggaan mereka saat melakukan aktivitas.

Dalam kesempatan tersebut, Ade mewakili para anggota lainnya meminta maaf jika selama ini aktivitas Khilafatul Muslimin membuat gaduh di kalangan masyarakat.

"Kepada seluruh masyarakat dan seluruh pihak, kami memohon maaf dalam kegiatan kami yang merasa terganggu dan terusik," kata Ade.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan, setelah deklarasi ini mereka diminta untuk tidak tidak mudah terdoktrin ajakan yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. 

"Apalagi yang mengarah ke radikalisme dan terorisme, terlebih ibu-ibu yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba ikut-ikutan jalan yang salah. Yang kena imbasnya adalah anak dan keturunan kita. Mumpung belum terlalu jauh, mari kembali ke Pancasila," ucap Ngatiyana.

Selain itu, Ngatiyana juga mengingatkan kepada mereka bahwa Pancasila adalah ideologi negara Indonesia, yang merupakan hasil perjuangan dari para pahlawan.

"Ingat, kita tidak dimiliki negara lain, Indonesia yang hanya memiliki keanekaragaman suku bangsa dan agama. Ini wajib menghargai para pahlawan yang telah menghadirkan Pancasila dengan pengorbanannya," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved