Detik-detik Mengerikannya Gempa Afghanistan, Warga: Anak-anak dan Keluarga Saya Ada di Bawah Lumpur

Ini detik-detik gempa 6,1 mengguncang Afghanistan. Tangisan terdengar di mana-mana.

Editor: taufik ismail
TRIBUN JABAR/Fasko Dehotman
Gambar ilustrasi gempa yang terdapat di layar TV LCD, pada ruangan Manfaat dan Bencana Geologi, Museum Geologi Bandung. Saksi mengungkapkan bagaimana dahsyatnya gempa di Afghanistan. 

TRIBUNJABAR.ID - Detik-detik mengerikannya gempa Afghanistan diungkapkan oleh seorang saksi mata.

Ia menceritakan kondisi setelah gempa berkekuatan 6,1 yang terjadi pada Rabu (22/6/2022).

Gempa ini sudah menewaskan 1.000 orang dan 1.500 orang lainnya terluka.

Warga bernama Arup Khan (22) merupakan korban selamat dalam gempa tersebut.

Ia kini tengah mendapat perawatan di rumah sakit ibu kota Provinsi Paktika, Sharan.

Ia mengatakan situasi saat dan setelah gempa sangat mengerikan.

"Ada tangisan di mana-mana. Anak-anak dan keluarga saya berada di bawah lumpur," ujarnya dikutip dari AFP pada Kamis (23/6/2022).

Tim penyelamat pada Kamis masih berjibaku menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Gempa Afghanistan 2022 terjadi di daerah timur yang berbatu dan diguyur hujan lebat, sehingga menyebabkan longsoran batu dan tanah longsor yang menghambat evakuasi.

Warga di sana sudah hidup dalam kesulitan dan diperburuk dengan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus 2021.

"Orang-orang menggali kuburan demi kuburan," kata Mohammad Amin Huzaifa kepala Depatemen Informasi dan Kebudayaan di Paktika, provinsi yang dilanda bencana.

Ia menambahkan, di Paktika saja setidaknya 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 korban gempa Afghanistan luka-luka.

"Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan," ucapnya.

Direktur Rumah Sakit Sharan, Mohammad Yahya Wiar, berkata bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk merawat semua korban gempa Afghanistan.

"Negara kami miskin dan kekurangan sumber daya," katanya kepada AFP.

"Ini krisis kemanusiaan, ini seperti tsunami."

Foto-foto dan video yang diunggah ke media sosial memperlihatkan puluhan rumah rusak di daerah terpencil.

Koordinator Bidang Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, mengungkapkan bahwa hampir 2.000 rumah diduga hancur.

Gempa Aghanistan sering terjadi terutama di pegunungan Hindu Kush di dekat persimpangan lempeng tektonok Eurasia dan India.

Sebelumnya, gempa Afghanistan paling mematikan adalah pada Mei 1998 yang menewaskan 5.000 orang di provinsi Takhar dan Badakhshan, timur laut negara tersebut.

Kemudian pada 2015, lebih dari 380 orang tewas di Pakistan dan Afghanistan ketika gempa 7,5 magnitudo mengguncang kedua negara.

Adapun gempa Afghanistan terkini terjadi pada Rabu (22/6/2022) dini hari waktu setempat di kedalaman 10 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Getaran gempa Afghanistan 2022 terasa sampai kota Lahore di Pakistan yang berjarak 480 km dari pusat gempa.

Baca juga: Jejak Gempa Bumi Mematikan di Afghanistan Dalam 3 Dekade Terakhir, Ada yang Menewaskan 4.500 Orang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Korban Gempa Afghanistan yang Tewaskan 1.000 Orang: Mengerikan, Tangisan di Mana-mana".

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved