Persib Bandung
Ridwan Kamil: Jangan Sampai GBLA Identik dengan Kematian, Minta Panpel Persib Menyekat Bobotoh
Ridwan Kamil berduka atas meninggalnya dua bobotoh di laga Persib Bandung vs Persebaya. Ia berharap jangan sampai GBLA identik dengan stadion kematin.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan berduka cita atas insiden meninggalnya dua bobotoh pada laga Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Stadion GBLA) beberapa waktu lalu.
Ridwan Kamil berharap tidak ada lagi kejadian serupa mewarnai pertandingan olah raga di Tanah Air. Termasuk di Stadion GBLA jangan sampai ada ungkapan identik dengan kematin.
"Buat apa ada kompetisi kalau sampai hilang nyawa ya, jadi tidak sebanding lah," katanya di Gedung Sate, Selasa (21/6/2022).
Ia pun memberikan masukan kepada panitia pelaksana pertandingan dalam mengatur para penonton yang tengah menuju stadion.
Ia mengatakan perlu dibuat penyekatan sebelum memasuki kawasan stadion.
"Cegah orang tidak bertiket jauh-jauh sebelum masuk bangunan. Jadi seperti PON Papua misalkan, dicegatnya itu dari jalan yang jauh. Jadi jangan ngetes kamu punya tiket sudah ada di bangunannya, kalau sudah beribu-ribu, susah ngejaringnya, jebol," katanya.
Ia mengatakan jika pencegahan ini dilakukan, harusnya sekitar 15.000 yang sudah punya tiket tidak akan terganggu atau terhebohi oleh ribuan orang yang tidak memiliki tiket.
"Itu selalu berulang-ulang dari zaman dulu kan. Makanya imbauan kepada Bobotoh, hidup itu harus taat aturan, kalau tidak punya tiket jangan datang, nonton aja di TV," katanya.
Baca juga: PERSIB Terancam Tak Bisa Pakai Stadion GBLA sebagai Kandang di Liga 1, Begini Komentar PT LIB
Akibat orang yang melanggar aturan jumlahnya banyak, kemudian keburu masuk ke dalam bangunan, maka terjadilah situasi emosional dan akhirnya menimbulkan duka cita.

"Saya sudah sampaikan duka cita juga, mudah-mudahan ini jadi pelajaran, jangan sampai GBLA identik dengan kematian," katanya. (*)