Persib Bandung
Evaluasi Stadion GBLA, Perbaikan Harus Tuntas Jelang Liga 1, Nonton Bareng Harus Diperbanyak
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan berharap kerusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Stadion GBLA) segera diperbaiki dan tuntas jelang Liga 1.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan berharap kerusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Stadion GBLA) segera diperbaiki dan tuntas menjelang Liga 1.
Tedy Rusmawan mengatakan hal tesebut saat meninjau kondisi Stadion GBLA, pascainsiden membeludaknya penonton, Minggu (19/6/2022).
Insiden tersebut hingga menyebabkan tewasnya dua orang bobotoh. Saat itu, Sabtu, berlangsung pertandingan antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Satdion GBLA.
Tedy Rusmawan meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung selaku pihak pengelola stadion, segera menginventarisasi kerusakan fasilitas, dan ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan.
Baca juga: Ini Perasaan Fitrul Dwi Rustapa Saat Debut dengan Persib Bandung, Jantung Deg-degan 10 Menit
"Jadi dari hasil tinjauan, ada beberapa kerusakan yang terjadi.
"Beberapa pintu gerbang yang jebol, kemudian pintu kaca yang pecah, juga fasilitas-fasilitas lain, seperti toilet, mushola, dan tempat lainnya.
"Harus segera dilaporkan pascadua pertandingan dengan menghadirkan massa yang luar biasa banyak," ujarnya usai tinjauan, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, dengan perbaikan yang segera di lakukan, diharapkan saat digelarnya kompetisi Liga 1 musim ini, perbaikan sudah selesai, serta semakin memberikan kenyamanan bagi para penonton yang hadir ke stadion.
Baca juga: Kabar Terbaru Ciro Alves, Persib Bandung Harus Kehilangan Bintangnya Saat Melawan Bhayangkara FC
Tedy menilai, penyebab membeludaknya penonton di stadion GBLA, saat laga Persib Bandung, hingga menyebabkan kerusakan fasilitas stadion pun di pengaruhi oleh beberapa faktor.
Selain, kenekatan bobotoh yang memaksa masuk ke dalam, dengan melakukan bebagai cara, salah satunya memanjat pagar dan fasilitas bangunan lain, seperti kanopi yang ada di setiap pintu masuk.
"Tentu memaksa masuk ke dalam stadion dengan cara memanjat pagar juga kanopi ini selain berdampak potensi kerusakan, namun juga sangat berbahaya, karena bila terjatuh, taruhannya adalah nyawa," ucapnya.
Maka dari itu, ia mengimbau bagi bobotoh yang tidak memiliki tiket pertandingan, agar tidak memaksakan diri untuk masuk dan menyaksikan pertandingan di stadion.
Baca juga: Idola Persib Bandung Beckham Putra Berduka, Tegaskan Pada Bobotoh: Jangan Ada Nyawa Dipertaruhkan
"Tentu kita memiliki kecintaan dan gairah yang sama dalam mendukung tim Persib Bandung, tapi kita juga harus sadar akan kondisi dan kapasitas yang terbatas dari stadion," ujar Tedy.
Selain itu, karena keterbatasan kapasitas pemanfaatan stadion, ia pun berharap agar panitia pelaksana dapat memperbanyak ketersediaan layar lebar di sekitar halaman stadion, untuk memfasilitasi para bobotoh yang tidak dapat memasuki tribun penonton stadion.
Sehingga dapat tetap merasakan atmosfer pertandingan dengan cara nonton bareng, meski tidak berada di dalam stadion.
Hal ini penting dilakukan, dengan satu harapan yaitu, Persib Bandung dapat kembali menggunakan Stadion GBLA saat mengarungi kompetisi Liga 1 musim ini dan seterusnya.
"Kami juga meminta unsur kewilayahan agar juga memfasilitasi kegiatan nonton bareng di setiap kantor kecamatan masing-masing.
"Bahkan hal itu bisa dikombinasikan dengan menggelar berbagai kegiatan, seperti bazzar UMKM khas wilayah masing-masing untuk bisa diperkenalkan dan berdampak peningkatan ekonomi kepada masyarakat," katanya. (*)
Baca juga: Bobotoh Tabur Bunga di Depan Graha Persib, Minta Manajemen Tanggung Jawab