Persib Bandung

BOBOTOH PERSIB Meninggal, Pengamat Senior Ini Kritik PSSI dan Panpel, Suporter Tidak Salah

Insiden meninggalnya dua bobotoh Persib Bandung ketika hendak menonton langsung ke stadion ditanggapi pengamat sepak bola senior Anton Sanjoyo.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunnewsbogor.com/Rahmat Hidayat
Pemakaman Sofiana Yusuf, bobotoh Persib Bandung yang meninggal saat akan menyaksikan laga Persib melawan Persebaya, Sabtu (18/6/2022). 

"Itu seharusnya yang bisa mendidik suporter," ucapnya.

"Kalau masuk ya harus pakai tiket, kalau kalah ya jangan marah, kalau kalah ya silakan merayakan sewajarnya."

"Nah, itu kan tidak pernah terdidik di level-level itu," tuturnya.

"Tiba-tiba punya euforia luar biasa menonton pertandingan sekelas Persib di level Liga 1."

"Karena itulah kita selalu punya masalah dengan crowd dan kerumuman yang tidak pernah bisa terkontrol," imbuhnya.

"Karena mereka tidak terdidik. Yang tidak bawa tiket dan tidak punya tiket memaksa masuk misalnya."

"Yang punya tiket karena merasa punya hak, jadi memaksa masuk."

"Panitia pelaksana juga tak punya pengetahuan yang cukup bagaimana untuk mengontrol itu," ujarnya.

PSSI dan Panpel Tetap Bertanggung Jawab

Menurut Anton, ini merupakan suatu fenomena sosial yang tidak bisa diselesaikan dengan satu cara. 

Penanganannya pun harus diselesaikan secara komprehensif dengan melibatkan banyak pihak.

Terlepas dari itu, pihak yang paling berperan dinilainya jelas merupakan asosiasi sepak bola, dalam hal ini PSSI

Sebab, PSSI-lah yang memiliki akses untuk mendidik para suporter setidaknya mulai dari kompetisi-kompetisi di bawah.

"Ini kan belum pernah dilakukan. Sudah puluhan tahun, semua cuma wacana dan omong kosong."

"Sampai sekarang youth development itu kan tidak pernah ada di benaknya orang-orang PSSI," ucap Anton.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved