Persib Bandung
Umuh Muchtar Sebut Asep Ahmad Solihin Bobotoh Persib Sejati, Erwin Ramdani Harap Jadi yang Terakhir
Saat kejadian tersebut, Asep Ahmad Solihin bersama rekannya terhimpit dalam desakan antrean bobotoh lainnya, hingga tidak mampu menyelamatkan diri
Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar bersama jajaran manajemen serta pelatih dan pemain Persib Bandung bertakziah ke rumah duka dari almarhum Asep Ahmad Solihin (29) salah seorang bobotoh yang tewas dalam insiden membludaknya penonton di Stadion GBLA, kemarin.
Solihin diketahui meregang nyawa saat berdesakan di pintu masuk V stadion GBLA, guna menyaksikan laga lanjutan babak penyisihan grup C turnamen Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya.
Umuh Muchtar mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, almarhum memiliki tiket masuk yang ia beli sebelumnya secara daring. Namun, animo penonton yang sangat tinggi, membuat antrean di pintu masuk stadion menjadi berjubel oleh bobotoh yang saling berdesak-desakan.
Saat kejadian tersebut, Asep Ahmad Solihin bersama rekannya terhimpit dalam desakan antrean bobotoh lainnya, hingga akhirnya tidak mampu menyelamatkannya diri.
"Ini Ahmad Solihin dia bawa tiket resmi untuk nonton, dia Bobotoh sejati. Tapi karena sudah penuh dan memaksakan diri masuk ke dalam (stadion), akhirnya dia terjebak dan terjadilah musibah ini," ujarnya usai bertakziah ke rumah duka di Gang TVRI, Kecamatan Bojongloa Kidul, Sabtu (18/6/2022).
Menurut keterangan keluarga, lanjutnya, almarhum berangkat dalam kondisi kurang sehat, namun tetap memilih untuk hadir ke Stadion GBLA.
Selain itu, semasa hidupnya almarhum termasuk sebagai warga yang mampu bersosialisasi dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, serta anggota karang taruna di lingkungannya.
Umuh menuturkan, kepergian almarhum bukan hanya memberi duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, tapi juga bagi para bobotoh dan masyarakat lainnya.
Baca juga: Suporter Meninggal di Stadion GBLA saat Laga Persib Kembali Terulang, Yana Mulyana: Jadi Pelajaran
"Tapi namanya takdir tidak bisa dipungkiri. Keluarga juga menerima dengan keikhlasan karena ditinggal oleh almarhum," ucapnya.
Perwakilan pemain Persib yang hadir ke rumah duka, Erwin Ramdani mengaku, menyempatkan diri untuk hadir bersama rekannya Frets Butuan, pelatih fisik tim, Yaya Sunarya, dan lainnya untuk menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga korban.
Serta, berdoa di makam almarhum yang tidak jauh dari lokasi rumah duka.
"Saya pribadi dari pemain, perwakilan (Persib) mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan, mungkin sudah takdirnya dan siapa yang mau juga kejadian seperti ini, cuman saya harap ini kejadian yang terakhir ya," ujarnya usai bertakziah.
Menurutnya, insiden tersebut tak lepas dari tingginya animo penonton yang sudah lama merindukan nonton langsung di dalam stadion, sehingga penonton yang hadir di stadion membludak.
Terlebih, selama dua tahun lebih, penonton tidak boleh hadir ke stadion untuk menyaksikan pertandingan sepakbola. Akibatnya euforia penonton sangat tidak terbendung, apalagi kemarin big match lawan Persebaya.