Tak Punya Beras untuk Makan, Seorang Ibu Perajin Gantungan Kunci Menangis di Pelukan Dedi Mulyadi

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kembali membagikan ratusan paket berisi ikan hidup. Kali ini pembagian ikan

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Tak Punya Beras untuk Makan, Seorang Ibu Perajin Gantungan Kunci Menangis di Pelukan Dedi Mulyadi 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kembali membagikan ratusan paket berisi ikan hidup. Kali ini pembagian ikan itu dilakukan di Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.

Seperti biasa Kang Dedi Mulyadi membagikan paket ikan tersebut langsung ke rumah-rumah warga menggunakan motor. Hal itu sekaligus untuk mengecek kebutuhan dapur warga.

“Kita bagikan ikan agar warga tercukupi kebutuhan proteinnya,” ujar Kang Dedi.

Kali pertama Dedi masuk ke rumah seorang ibu yang suaminya bekerja sebagai buruh serabutan. Di dapur ia mendapati sang ibu sedang memasak nasi sekaligus telur rebus di dalam dandang.

Ibu itu menceritakan untuk memenuhi kebutuhan hidup ia bekerja sebagai buruh cuci dengan upah Rp 150 ribu seminggu. Sementara suaminya bekerja serabutan dan terkadang tidak membawa uang ke rumah.

Baca juga: Kejahatan Lingkungan dan Hutan Lebih Jahat dari Terorisme, Dedi Mulyadi Dorong Bentuk Lembaga Khusus

“Kelihatan ibu rajin orangnya, rumahnya juga rapi,” ujar Dedi sambil memberikan ikan dan uang untuk tambahan membeli kebutuhan dapur.

Dedi melanjutkan ke rumah lain. Di rumah tersebut hidup bapak yang menghidupi keluarganya dengan berjualan ikan hias. Dalam satu hari paling banyak keluarga tersebut mendapat uang Rp 50 ribu dari hasil berjualan.

“Ini ikan hias dijual Rp 3 ribu satu plastik. Kalau kejual semua paling dapat Rp 50 ribu, kalau lagi sepi paling Rp 20 ribu sehari,” kata bapak tersebut.

Sama dengan rumah sebelumnya, keluarga ini pun diberi paket ikan hidup untuk dimasak dan sejumlah uang untuk tambahan modal usaha.

Pembagian pun terus dilakukan hingga ke pelosok kampung yang tak terjangkau oleh motor. Saat memanggul ikan Dedi tiba-tiba dihampiri seorang ibu yang langsung memeluk dan menangis. Ibu itu lantas mengajak Dedi ke dapurnya.

Ibu tersebut tinggal bersama suami dan seorang anak. Bersama sang suami ia membuat kerajinan tangan berupa gantungan kunci.

“Ini (gantungan) dijual Rp 7 ribu sekodi. Kemarin-kemarin baru dapat Rp 87 ribu karena gak setiap hari bisa ngejual, bisa tiga hari sekali atau seminggu,” kata ibu berkerudung merah itu.

Saat ditanya masak apa hari ini, ibu tersebut terisak karena uang sudah habis dan tidak memiliki beras. Kang Dedi Mulyadi pun mengecek langsung ke dapur. Dan benar saja tidak didapati apa-apa di dapurnya.

“Gak punya uang sama sekali? Yang bener nih. Jadi sore ini gak bisa masak?,” tanya Dedi.

“Iya, Pak, gak ada. Belum ada uang untuk beli beras. Uang yang kemarin sudah habis untuk masak sampai pagi tadi,” jawab ibu tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved