Persib Bandung
Persib Bandung Terancam Terusir dari GBLA, Jika Masih Ada Flare Saat Bertanding, Diultimatum PT LIB
Laga Persib Bandung di Stadion GBLA terancam dipindah jika masih ada flare.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kemungkinan tidak dapat digunakan lagi oleh Persib Bandung, jika suporternya masih menyalakan flare atau cerawat saat pertandingan.
Hal itu dikatakan Government Relations Liga Indonesia Baru (LIB) Brigjen Pol Purnawirawan, Johny Pol Latupeirissa saat ditemui di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (16/6/2022).
"Bisa jadi (GBLA tak lagi dipakai), karena kita bukan dari PSSI saja yang mengizinkan, tapi dari pemerintah juga," ujar Johny.
Menurutnya, jika suporter fanatik Persib kembali mengganggu jalannya pertandingan seperti menyalakan flare, maka pertandingan pun bisa dihentikan.
Ia mengajak kepada seluruh supporter tim agar sama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan saat adanya pertandingan sepak bola.
"Ini kan pertandingan baru penyisihan untuk masuk ke perempat final. Kita berharap penyisihan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, oknum supporter sempat menyalakan flare saat pertandingan Persib Bandung menghadapi Bali United FC pada Minggu 12 Juni 2022.
Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Penyerang Persib David Da Silva mencetak gol di menit ke-79.
Wasit yang memimpin pertandingan pun sempat menghentikan pertandingan beberapa menit.
Panpel Akan Perketat Pengawasan
General Coordinator Panitia Pelaksana Persib, Budi Bram Rachman menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap flare atau cerawat yang dibawa penonton di stadion.
Ia pun mengaku kecolongan dengan aksi pembakaran cerawat yang terjadi pada pertandingan pertama Grup C Piala Presiden 2022, yang mempertandingkan Persib Bandung menghadapi Bali United, Minggu (12/6/2022) lalu.
Terlebih, Budi menyebutkan jumlah titik pembakaran cerawat di laga tersebut cukup banyak.
Mulai di tribune utara, timur, hingga selatan. Sehingga hal tersebut menjadi catatan bagi pihaknya, khususnya pihak keamanan.
"Ya, memang itu menjadi catatan. Yang pasti (flare Persib vs Bali United) itu kecolongan-lah, ya. Jadi catatan pihak keamanan. Dari federasi meminta harus diperbaiki di pertandingan berikutnya," ujarnya kepada wartawan di Graha Persib, Kota Bandung, Rabu (15/15 Juni 2022.
Budi Bram memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan.
Ia yakin pihak keamanan akan menganalisis dan mengevaluasi untuk bisa lebih baik di pertandingan selanjutnya.
"Kalau soal sanksi, saya belum tahu karena memang belum ke luar. Dan saya belum dapat informasinya," ucapnya.
Selain flare, Budi Bram juga mengaku kecolongan dengan kehadiran penonton yang menduduki tribun atas Stadion GBLA.
Sebab, sejak awal, tribune atas tidak dibuka dan tidak boleh diisi sesuai dengan keputusan pemerintah Kota Bandung dan pihak kepolisian.
"Ini menjadi perhatian semua pihak terutama pihak keamanan. Karena seperti yang kita ketahui, hanya diperbolehkan menggunakan Stadion GBLA itu lantai bawah saja. Tapi kenyataannya seperti itu. Kami sudah dapat masukan dari pihak keamanan untuk diteruskan ke pihak-pihak panitia pelaksana di lapangan," ujar Budi Bram
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang.
Terlebih, laga Persib kontra Persebaya yang akan digelar Jumat, 17 Juni 2022 kemungkinan akan kembali dipenuhi penonton.
"Keamanan juga hasil analisis dan evaluasi, ada pertimbangan lain bahwa kita berkoordinasi dengan Panpel di lapangan itu misalnya dengan internalnya harus lebih intens lagi," katanya.
Baca juga: Ribuan Polisi Amankan Laga Persib Bandung Vs Persebaya, Aparat Antisipasi Juga di Luar Stadion GBLA