BREAKING NEWS Pemerintah Batal Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur, tapi Ada Aturan Baru, Apa Saja?

Penjelasan hasil rapat justru disampaikan oleh Menteri Pekerjerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Editor: Ravianto
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Libur panjang banyak dimanfaatkan sejumlah warga untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata, salah satunya mendatangi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021). Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas membahas mengenai destinasi wisata Candi Borobudur terkait harga tiket Candi Borobudur bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Istana Kepresiden, Jakarta, Selasa, (14/6/2022).

Usai ratas para menteri terkait justru tidak mau berkomentar terkait hasil rapatnya.

Baca juga: Soal Harga Tiket Rp 750 Ribu untuk Naik ke Candi Borobudur, Luhut Beberkan Awal Mula sampai Kajian

Baca juga: Tiket Candi Borobudur Naik, Guru Besar: Bikin Sirkuit Triliunan Bisa, Jaga Warisan Kenapa Tidak Bisa

Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berlalu menuju mobilnya, sementara Menteri Pariwisata dan ekonomi dan Sandiaga Uno enggan berkomentar.

Penjelasan hasil rapat justru disampaikan oleh Menteri Pekerjerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Basuki mengatakan pemerintah tidak jadi menaikkan harga tiket naik ke atas stupa candi menjadi Rp 750.000 per orang bagi wisatawan lokal dan turis asing dibanderol 100 dollar AS.

Bagi pelajar tiket masuk sebesar Rp 5.000.

“Arahnya pak presiden,tapi ini ga tau saya berwenang atau ga karena itu kan pak Luhut. Jadi intinya tidak ada kenaikan tarif 150 ribu, masih pelajar SMA ke bawah itu 5 ribu,” katanya.

Hanya saja kata Basuki, pemerintah melalui BUMN pengelola Borobudur akan membatasi wisatawan yang akan naik ke stupa Borobudur.

Selain itu pengelola juga akan menyediakan pemandu, dan alas kaki bagi pengunjung yang akan naik stupa.

“Juga ada alas kaki, disediakan, engga boleh pakai sepatu, karena itu mengikis batuan. Jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas,” tuturnya.

Hanya saja Basuki belum tahu kapan kebijakan tersebut akan berlaku.

Lebih detilnya akan disampaikan oleh Menko Marinves.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved