Jenazah Eril Ditemukan

Anak Ridwan Kamil Disebut Meninggal Syahid, Begini Penjelasan Menurut Islam dan Dalil Hadisnya

Jasad Eril ditemukan di Bendungan Engehalde di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Rabu (8/6/2022) pagi.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hermawan Aksan
ist/tribunnews
Bendungan Engehalde di Bern di Swiss, bendungan tua yang sudah berfungsi sebelum Perang Dunia I atau 1909. Bendungan Engehalde adalah lokasi penemuan jenazah Eril. 

TRIBUNJABAR.ID - Setelah dua pekan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, jasad Emmeril Kahn Mumtadz akhirnya ditemukan.

Anak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, itu dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam.

Jasad Eril ditemukan di Bendungan Engehalde di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Rabu (8/6/2022) pagi.

Baik keluarga maupun MUI Jawa Barat menyebut kematian Eril dikatakan meninggal syahid.

Baca juga: Putra Ridwan Kamil, Eril Dinyatakan Meninggal Dunia, Aa Gym Jelaskan Pengertian Syahid Akhirat

Lalu, apa yang dimaksud meninggal syahid tersebut?

Dalam penjelasan Islam disebutkan keadaan seseorang meninggal dunia dapat berpahala mati syahid dengan kondisi tertentu.

Secara umum, mati syahid diartikan sebagai keadaan seorang muslim meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah.

Mereka membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.

 

Sahabat muslim perlu tahu, mati syahid itu pun bermacam-macam.

Seorang muslim meninggal karena tenggelam pun bisa dikatakan syahid.

Syahid berasal dari syahida berarti hadir serta menyaksikan, baik dengan mata lahir ataupun mata batin.

Demikian, ada berbagai cara seorang muslim beriman dapat diberikan kehormatan mati syahid tersebut, termasuk meningal karena tenggelam.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadisnya.

مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ

“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim 1915).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved