Tarif Gratis Bus Trans Metro Pasundan Masih Jadi Polemik di Kalangan Sopir Angkot di Cimahi

Hingga saat ini semua sopir angkot di Kota Cimahi masih mempermasalahkan tarif gratis dengan beroperasinya bus yang merupakan implementasi program BTS

Tribun Jabar / Hilman Kamaludin
Bus Trans Metro Pasundan rute Kota Baru Parahyangan, Padalarang - Alun-alun Kota Bandung sudah beroperasi di Bandung Barat (KBB). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Polemik antara sopir angkot di wilayah Kota Cimahi dengan adanya bus Trans Metro Pasundan rute Alun-alun Bandung-Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini tak kunjung usai.

Hingga saat ini semua sopir angkot di Kota Cimahi masih mempermasalahkan tarif gratis dengan beroperasinya bus yang merupakan implementasi program buy the service (BTS) dari Kementerian Perhubungan tersebut.

Kepala Seksi Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang mengatakan, dengan hadirnya bus Trans Metro Pasundan ini sopir angkot di Kota Cimahi terdampak, terutama dari sisi pendapatan selama tarif dari bus ini digratiskan.

Baca juga: Sopir Angkot di Cimahi Kembali Protes Bus Trans Metro Pasundan, Gelar Aksi di Jalan Gedong Opat

"Salah satu poin yang sampai saat ini tuntutan mereka agar dipenuhi adalah terkait dengan gratisnya pengoperasian BTS ini," ujarnya di Cimahi, Kamis (9/6/2022).

Ranto mengatakan, Organda Kota Cimahi dan para sopir angkot tersebut meminta agar bus ini secepatnya untuk menerapkan tarif yang seharusnya diberlakukan kepada masyarakat.

"Mereka pasti terdampak dengan hadirnya Trans Metro Pasundan yang beroperasi dengan skema buy the service karena layanannya dibeli langsung oleh Kementerian Perhubungan, jadi sampai saat ini tarifnya masih gratis," kata Ranto.

Terkait tuntutan dan keluh kesah dari sopir angkot yang ingin bus ini segera menerapkan tarif, pihaknya sudah melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan wilayah 9 Jawa Barat.

"Surat itu sudah kami layangkan, namun sampai saat ini belum ada balasan atau penjelasan dari Kementerian Perhubungan yang memang sebagai leader atau yang memiliki proyek dari BTS ini," ucapnya.

Baca juga: Bus Trans Metro Bandung Dicegat Massa di Cimahi, Pelaku Belum Ditangkap Seperti di Kabupaten Bandung

Sebelum surat itu ditindaklanjuti, pihaknya meminta sopir angkot untuk tidak melakukan intimidasi kepada sopir bus Trans Metro Pasundan seperti yang pernah terjadi karena tuntunan mereka sudah difasilitasi.

"Kami imbau kepada sopir angkot untuk bersabar dulu, jangan melakukan tindakan premanisme di lapangan atau main hakim sendiri karena ketika ada laporan langsung ke kepolisian, akan masuk tindak pidana dan kami tidak akan bisa membantu," ujar Ranto.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved