Hingga Akhit Hayat, Suami dan Orang Tua Tak Sempat Bertemu Narmi, TKW yang 13 Tahun Tak Ada Kabarnya
Hingga akhir hayatnya, orang tua dan suami tatap menanti buruh migran Narmi (40) pulang ke kampungnya di Kampung Kobakmanyar, Telukjambe, Karawang
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG - Hingga akhir hayatnya, orang tua dan suami tatap menanti buruh migran Narmi (40) pulang ke kampung halamannya di Kampung Kobakmanyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Narmi pergi ke Arab Saudi menjadi buruh migran sejak Tahun 2009.
Niatnya untuk memperbaiki taraf hidup dan bercita-cita ingin memperbaiki rumahnya.
Namun semenjak Narmi pergi bekerja di luar negeri menjadi pembantu rumah tangga, ia tidak pernah memberikan kabar selama 13 tahun lamanya.
Bahkan Narmi pun tidak bisa menyaksikan orang tua dan suaminya meninggal dunia.
"Orang tua dan suaminya juga sudah meninggal, Narmi belum juga pulang," kata Dewi Anari keponakan Narmi, Kamis (9/6/2022).
Semenjak Narmi pergi, Sukiman sang suami mengalami sakit diabetes.
Karena tidak ada yang merawat kemudian Sukiman pulang ke Cirebon pada Tahun 2015.
Sukiman meninggal dunia dua tahun silam tepatnya pada Tahun 2020.
Di rumah Narmi, kini hanya tinggal sendiri Tomi, anaknya yang sudah berusia 23 tahun.
Baca juga: Pemkab Karawang Layangkan Surat Permohonan Pulangkan Narmi TKW yang Diancam Disuntik Mati Majikannya
Keluarga Narmi tentunya sangat kangen dan khawatir dengan keadaan Narmi.
Terlebih mendengar Narmi tidak boleh pulang majikan bahkan diancam akan disuntik mati oleh majikan.
Narmi pun tidak mendapatkan upah yang layak dari majikannya.
Kabar itu pun didengar oleh keluarga dari sahabat Narmi sesama buruh migran di Arab Saudi.
"Kami sangat berharap Narmi bisa pulang dan hak-haknya bisa dipenuhi, " katanya. (*)