Kala Empat Presiden Berkumpul di Jalan Ambon Bandung, Sampaikan Hal Serius, Tapi Warga Malah Tertawa
Empat presiden ini berkumpul di Bandung, Jumat (3/6/2022) malam, tepatnya di Jalan Ambon.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah cukup lama tak bersua, 4 presiden dari "negara" berbeda kembali berkumpul di Kantin Nation The Panas Dalam, Jalan Ambon No 8A, Jumat (3/6/2022) malam, dalam acara DCDC Open House 4 Negara.
Empat presiden tersebut yaitu Presiden Man Jasad dari Republik Gaban (Garut-Bandung), Presiden Budi Dalton dari Negara Republik Pacantel, Imam Besar Pidi Baiq dari Negara Republik The Panas Dalam, dan Presiden DR Zastrouw dari Republik Jalanan.
Mereka memanjakan ratusan Coklatfriends yang hadir memenuhi area pertunjukan.
Dalam tema open house kali ini, 4 presiden diberi tantangan bernyanyi.
Man Jasad menjadi presiden pertama yang ditantang bernyanyi Tenda Biru. Apa daya, terbiasa bernyanyi musik cadas, alh-alih bernyanyi merdu, Man Jasad tampil dengan vokal apa adanya.
"Saya enggak hafal lagu ini, penyanyinya tahu, tapi belum pernah bernyanyi lagu ini," ujar Man disusul sorak penonton.
Pidi Baiq menjadi presiden kedua yang ditantang bernyanyi. Melantunkan lagu Chrisye berjudul Cintaku, musisi komedian yang baru menjalankan operasi jantung ini mampu tampil agresif
"Ayo nyanyi lagi," tantang Pidi Baiq usai jingkrak-jingkrak di atas sofa.
Disusul kemudian DR Zastrouw yang membawakan lagu Iwa K, Bebas, yang di luar dugaan juga mampu membawa penonton bernyanyi bareng meski Zastrouw tidak hafal lagu ini.
"Mana lirik reff-nya, saya enggak lihat ada liriknya," protes Zastrouw yang disusul gema tawa penonton.
Terakhir , Budi Dalton jadi presiden yang ditantang bernyanyi. Menyanyikan lagu ME, Inikah Cinta, penampilan sang Jenderal ini tak henti mampu memecahkan tawa para Coklatfriends.
Budi Dalton tampil enerjik dengan latar penari tiga perempuan cantik.
"Duh capek sekali nyanyi sambil jingkrak-jingkrak teh," ujar Budi Dalton.
Acara 4 Presiden Open House kembali dihadirkan tadi malam melalui gelaran Talk show 4 Presiden DCDC.
Tentu yang dihadirkan adalah sosok presiden imajiner yang mempertontonkan sesuatu yang serius namun justru untuk ditertawakan.
Forum pertemuan 4 presiden ini digagas oleh DCDC dengan agenda utama untuk mendengarkan pidato kenegaraan empat presiden dihadapan warga DCDC selama mereka menjabat.
Keempat presiden tersebut diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato yang isinya adalah pencapaian keberhasilan program mereka dalam rangka mensejahterakan rakyatnya.
Tentu ada hal serius yang harus segera disikapi ketika 4 presiden ini kembali berkumpul dan saling berbicara di forum resmi pada tahun ini.
Akhir-akhir ini lini masa pemberitaan ramai oleh berbagai isu. Dari mulai naiknya harga minyak goreng dan diikuti naiknya harga BBM, banyak munculnya crazy rich yang dicurigai menjalankan praktek bisnis penipuan, nilai pajak yang dinaikan dan berbagai isu sensitif lainnya.
Semuanya saling teriak dan merasa paling benar dan ingin jadi pemenang. Dunia tiba-tiba menjadi menjadi berisik.
Maksud dan tujuan kembalinya 4 presiden kembali berkumpul untuk meredakan semua kegaduhan itu.
Masing-masing dari presiden sudah menyepakati untuk melakukan kampanye pesan ‘Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang’ di masing-masing negara.
Harapannya agar segala persoalan yang muncul bisa disikapi dengan penuh ketenangan. Melalui ketenangan diharapkan bisa didapatkan solusi yang tepat.
Menurut Pidi Baiq, konsep Djangan Berisik Mari Ngomong yang Baik, merupakan sebuah filosofi hidup yang terjadi saat ini.
"Saya pikir, kalau hal-hal baik itu meskipun suranya keras nggak akan terasa berisik ya, tapi hal-hal buruk meskipun pelan suaranya, itu akan terasa berisik. Itu makanya, jangan berisik, mari ngomong yang baik," ujar Pidi.
Terkait animo penonton yang hadir memenuhi area talk show, Pidi mengatakan bahwa penonton adalah bagian dari dirinya dan dia pun menjadi bagian dari penonton.
"Artinya mereka dan kami, kami dan mereka merupakan satu bagian, sehingga ketika mereka ada kami harus juga ada,"ujarnya.
Konsep dari 4 presiden dari awal memang mengusung konsep parodi ala DCDC namun tetap mengusung isu-isu serius yang terjadi di keseharian masyarakat.
Sesuatu yang serius kadang harus disampaikan dengan cara-cara parodi untuk bisa menyentuh titik kesadaran. Tokoh dari empat presiden paham betul bahwa tugas mereka adalah menyampaikan sesuatu yang serius namun mereka rela untuk ditertawakan sebagai bagian dari konsep hiburan yang mencerdaskan ala DCDC.
Acara dipuncaki penampilan penyanyi Iksan skuter yang mampu membius penonton.
Baca juga: Pengunjung Antusias Menikmati Keseruan DCDC Ngabuburit di Kampus Ikopin Meski Diguyur Hujan