Persib Bandung

Kisah Cinta Bos Persib Bandung Umuh Muchtar, Kirim Padi sampai Cegat di Stasiun Kiara Condong

Alasannya, Pipin masih kecil dan sosok Umuh ketika itu belum dikenal kebaikannya seperti sekarang ini. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Hajjah Pipin (69) saat diwawancarai TribunJabar.id, di kediamannya di Tanjungsari, Sumedang, Kamis (2/6/2022) petang.(Tribun Jabar/Kiki Andriana) 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bagi Hajjah Pipin (69), Bos Persib Bandung, Umuh Muchtar sang suami adalah lelaki yang pertama kali dia kenal dalam kisah cintanya sepanjang hidup. 

Ketika pertama kali didekati Umuh Muchtar yang bekerja sebagai pegawai NV Philips Fabricage en Handels Maatschappij, perusahaan televisi di Bandung, Pipin barulah siswi SMP.

"Dulu kan suka naik kereta api kalau sekolah, di Stasiun Kircon (Kiara Condong) dari kejauhan sudah kelihatan Bapak (Umuh Muchtar) berdiri mau mencegat, tapi waktu itu kan diantar Bapak (ayah) yang galak karena tentara," kata Pipin mengenang. 

Pipin yang ditemui TribunJabar.id pada perayaan ulang tahun Umuh Muchtar ke-74 di Tanjungsari, Sumedang, Kamis (2/6/2022) mengatakan bahwa ayahnya dan kakak-kakaknya semula bersikukuh untuk menjauhi Umuh. 

Alasannya, Pipin masih kecil dan sosok Umuh ketika itu belum dikenal kebaikannya seperti sekarang ini. 

"Saya kan belum pernah kenal lelaki, yang pertama kenal ya Bapak (Umuh) sampai sekarang sampai nenek-nenek tak pernah kenal lelaki lain," katanya. 

Umuhlah yang pertama kali menyatakan cinta kepada Pipin.

Kesaksian Pipin, Umuh punya beragam cara untuk meluluhkan dirinya dan keluarganya. 

"Katanya ada titipan buku, eh isinya uang. Ke dapur juga sudah banyak berkirim apapun, ada padi ada daging, akhirnya keluarga luluh karena kegigihan Umuh itu," ucapnya. 

Pipin kemudian menerima cinta Umuh.

Pada saatnya, merekapun menikah dan dikaruniai putra sulung Erwan Setiawan yang kini menjabat Wakil Bupati Sumedang, kemudian lahir adik-adik Erwan dua perempuan dan bungsu lelaki yang meninggal dunia.  

"Waktu Erwan umur 2 tahun, dia sudah dibawa-bawa ke stadion menyaksikan pertandingan Persib. Ke manapun Persib bertanding kami (Hajjah Pipin dan Erwan) ikut," katanya, 

Keseharian Umuh, Pipin mengatakan bahwa suaminya itu tidak pernah neko-neko soal makanan. 

Menu yang paling disukainya adalah karedok leunca, yakni makanan khas Sunda berbahan dasar ranti yang digerus dengan bumbu kencur. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved