Penemuan Mayat di Subang

Lama Tak Terdengar, Ini Kabar Terkini Yoris Anak Korban Kasus Subang, Minta Bantuan ke Masyarakat

Yoris meminta bantuan kepada media dan masyarakat terkait kasus Subang. Ini katanya.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Dwiki MV
Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.ir, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Berlarut-larutnya penanganan kasus perampasan nyawa Ibu dan anak di Subang, yang hingga saat ini belum juga terungkap terus menjadi sorotan publik.

Polisi masih mencari tahu siapa pelaku kasus Subang dan apa motifnya.

Seperti diketahui, kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini korbannya adalah Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu.

Peristiwa ini bermula dari penemuan mayat di dalam bagasi mobil Alphard yang terjadi 18 Agustus 2021.

Kasus Subang menjadi buah bibir pemberitaan media di dalam negeri.

Selain itu, kasus tersebut juga terus menjadi konsumsi publik.

Masyarakat masih terus menanti langkah polisi dalam mengungkap kasus yang menggemparkan publik nasional tersebut.

Media massa baik cetak, online maupun elektronik terus memberitakan perkembangan kasus Subang tersebut, dikarenakan kasus tersebut masih terus dinanti perkembangannya oleh masyarakat.

Anak korban Tuti yang juga kakak dari Amel, Yoris Raja Amanullah, dalam pesan singkatnya mengucapkan terima kasih kepada awak media yang terus mengawal kasus Jalancagak, yang menimpa ibu dan adik tercintanya.

"Terima kasih buat awak media yang terus mengawal kasus ini, semoga cepat terungkap," ucap Yoris dalam pesan singkatnya, Rabu (1/6/2022).

Yoris juga meminta bantuan agar kasus ini terus dikawal oleh media dan masyarakat hingga tuntas.

"Kasus ini harus terus dikawal hingga tuntas dan ditemukan motif serta pelakunya," ucapnya. 

Kasus yang saat ini berjalan hampir 10 bulan tersebut, masih juga belum terungkap oleh Jajaran penyidik dari Polda Jabar, puluhan saksi sudah diperiksa berkali-kali.

Namun kasusnya masih berjalan di tempat.

Soal bagaimana kabarnya saat ini, Yoris mengaku dalam keadaan sehat walafiat.

"Alhamdulillah. Saya dan keluarga semuanya dalam keadaan sehat," ujarnya.

Garis Polisi di Rumah TKP Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, diganti dengan yang baru oleh jajaran Kepolisian Polres Subang.
Garis Polisi di Rumah TKP Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, diganti dengan yang baru oleh jajaran Kepolisian Polres Subang. (Tribun Jabar/ Ahya Nurdin)

Kondisi TKP

Diberitakan jika garis polisi di TKP kasus Subang sudah putus, Polres Subang, langsung memasang kembali garis polisi yang baru.

Sebelumnya diberitakan garis polisi di lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah lusuh dan hancur bahkan putus, Selasa (31/5/2022) pagi.

Menurut pantauan Tribun Jabar.id, Selasa pagi, garis polisi yang terpasang di TKP rajapati Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terlihat hancur dan lusuh termakan usia dan panas.

Bahkan garis polisi yang sudah terpasang 9 bulan lebih di TKP tersebut, terlihat putus dan tergeletak di jalan di  depan gerbang pintu masuk ke TKP.

Rumah yang menjadi saksi bisu kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut terlihat tak terawat dan ditumbuhi rerumputan hampir setinggi atap rumah, ditambah garis polisi yang lapuk dan putus tergeletak di jalan.

Sehingga TKP sangat rawan dimasuki orang tak dikenal.

Selasa siang, garis polisi yang baru sudah terpasang.

Pihak kepolisian langsung mengganti garis polisi yang lapuk dengan yang baru, setelah berita dari Tribunjabar terkait garis polisi di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak terlihat lusuh dan hancur, viral di medsos.

Sembilan bulan lebih kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah berlalu.

Hingga kini siapa pelaku rajapati terhadap Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu masih belum terungkap.

Garis polisi terputus di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Jalancagak Subang (Tribun Jabar)
Peristiwa yang dikenal dengan nama kasus Subang ini pun masih menjadi misteri.

Polisi dari Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang silih berganti melakukan pemeriksaan TKP dan saksi agar mengungkap kasus ini.

Namun sejauh ini belum membuahkan hasil.

Sembilan bulan lebih berjalan, kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) kini terkesan menyeramkan, Selasa (31/5/2022).

Rerumputan liar tumbuh tinggi di pekarangan.

Rumah tersebut menjadi saksi bisu bagaimana Tuti dan Amel dirampas nyawanya.

Garis polisi masih ada di rumah itu.

Namun garis polisi telah putus akibat rapuh termakan usia dan kepanasan.

Sembilan bulan lebih tak ditempati, karena masih dalam proses penyidikan polisi, rumah tempat tinggal almarhumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu semasa hidup hingga akhir hayatnya tersebut, saat ini kondisinya terlihat kumuh.

Selain itu, kondisi halaman rumah dan sekitarnya juga ditumbuhi rerumputan yang sudah menjulang tinggi hampir seatap rumah.

Terlihat juga karangan bunga duka cita sudah rapuh dan berlumut akibat termakan usia atau kepanasan.

Tidak hanya itu, bendera merah putih yang terpasang di depan rumah (TKP) terlihat lusuh dan sobek.

Baca juga: Yoris Ngaku Tak Tahu Tentang Hilangnya Mobil Sedan di Lokasi Kasus Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved