Tahun 2023 Kuota Haji Jabar Diupayakan Ditambah Jadi 40 Ribu Orang: Tahun Depan Harus Kembali Normal
Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengatakan, kuota normal calon jemaah haji (CJH) Jabar adalah 39.655 orang.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kuota haji bagi masyarakat Jawa Barat bakal kembali normal pada tahun 2023.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengatakan, kuota normal calon jemaah haji (CJH) Jabar adalah 39.655 orang.
Kendati demikian, pihaknya juga akan mengupayakan agar kuota tersebut bisa ditambah hingga bisa mencapai sekitar 40 ribu orang.
"Pada 2023 insyaallah kembali normal, tahun depan harus kembali normal," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/6/2022).
Tahun ini, kata Ajam Mustajam, kuota haji untuk Jabar hanya 17.566 orang.
Pengurangan kuota ini merupakan keputusan pemerintah Arab Saudi menyusul masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
Imbasnya turut memengaruhi kuota haji masyarakat di kabupaten/kota di Jawa Barat.
Di Kabupaten Indramayu misalnya, jika dalam kondisi normal CJH asal Indramayu mendapat kuota sebanyak 1.773 orang, tahun ini berkurang drastis dan hanya mendapat kuota untuk 826 orang.
Kembali normalnya kuota haji Jabar, lanjut Ajam Mustajam, diharapkan tidak semakin memperpanjang masa tunggu jamaah haji.
Di sisi lain, pada 2023 nanti, pihaknya juga bakal mengupayakan agar para CJH sudah bisa mempergunakan Embarkasi Haji Indramayu yang saat ini masih proses pembangunan.
Minimalnya, lanjut dia, para CJH di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) atau wilayah Jabar bagian timur bisa menggunakan embarkasi setempat sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Saat ini, pembangunan Embarkasi Haji Indramayu tinggal menunggu pembangunan masjid dan jalan lingkungan untuk bisa dipergunakan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun juga memastikan akan mengupayakan membantu kekurangan anggaran untuk pembangunan dua kompoten dasar tersebut.
"Kekurangan biaya kita hitung sekitar Rp 22 miliar lagi," ujar dia. (*)