Breaking News

Penemuan Mayat di Subang

Diberitakan Tribun Jabar Garis Polisi TKP Kasus Subang Putus, Polisi Segera Datangi TKP, Lakukan Ini

Tribun Jabar pagi tadi memberitakan garis polisi di TKP kasus Subang yang terputus.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
Garis Polisi di rumah TKP perampasan nyawa ibu dan anak di Jalancagak Subang, diganti dengan yang baru oleh jajaran kepolisian Polres Subang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Diberitakan jika garis polisi di TKP kasus Subang sudah putus, Polres Subang, langsung memasang kembali garis polisi yang baru.

Sebelumnya diberitakan garis polisi di lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah lusuh dan hancur bahkan putus, Selasa (31/5/2022) pagi.

Menurut pantauan Tribun Jabar.id, Selasa pagi, garis polisi yang terpasang di TKP rajapati Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terlihat hancur dan lusuh termakan usia dan panas.

Bahkan garis polisi yang sudah terpasang 9 bulan lebih di TKP tersebut, terlihat putus dan tergeletak di jalan di  depan gerbang pintu masuk ke TKP.

Rumah yang menjadi saksi bisu kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut terlihat tak terawat dan ditumbuhi rerumputan hampir setinggi atap rumah, ditambah garis polisi yang lapuk dan putus tergeletak di jalan.

Sehingga TKP sangat rawan dimasuki orang tak dikenal.

Selasa siang, garis polisi yang baru sudah terpasang.

Pihak kepolisian langsung mengganti garis polisi yang lapuk dengan yang baru, setelah berita dari Tribunjabar terkait garis polisi di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak terlihat lusuh dan hancur, viral di medsos.

Sembilan bulan lebih kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah berlalu.

Hingga kini siapa pelaku rajapati terhadap Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu masih belum terungkap.

Garis polisi terputus di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Jalancagak Subang
Garis polisi terputus di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Jalancagak Subang (Tribun Jabar)

Peristiwa yang dikenal dengan nama kasus Subang ini pun masih menjadi misteri.

Polisi dari Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang silih berganti melakukan pemeriksaan TKP dan saksi agar mengungkap kasus ini.

Namun sejauh ini belum membuahkan hasil.

Sembilan bulan lebih berjalan, kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) kini terkesan menyeramkan, Selasa (31/5/2022).

Rerumputan liar tumbuh tinggi di pekarangan.

Rumah tersebut menjadi saksi bisu bagaimana Tuti dan Amel dirampas nyawanya.

Garis polisi masih ada di rumah itu.

Namun garis polisi telah putus akibat rapuh termakan usia dan kepanasan.

Sembilan bulan lebih tak ditempati, karena masih dalam proses penyidikan polisi, rumah tempat tinggal almarhumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu semasa hidup hingga akhir hayatnya tersebut, saat ini kondisinya terlihat kumuh.

Selain itu, kondisi halaman rumah dan sekitarnya juga ditumbuhi rerumputan yang sudah menjulang tinggi hampir seatap rumah.

Terlihat juga karangan bunga duka cita sudah rapuh dan berlumut akibat termakan usia atau kepanasan.

Tidak hanya itu, bendera merah putih yang terpasang di depan rumah (TKP) terlihat lusuh dan sobek.

Ada juga fakta baru di TKP.

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, Selasa ternyata ada benda yang hilang di TKP.

Satu unit mobil sedan, yang sejak peristiwa perampasan nyawa Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terjadi, hingga menjelang puasa kemarin masih terparkir di tempat parkir rumah tersebut, hari ini terlihat sudah tidak ada.

Belum diketahui pasti mobil sedan tersebut dibawa ke mana.

Apakah dibawa oleh pihak pemilik rumah atau penyidik dari pihak kepolisian.

Sementara keterangan dari masyarakat setempat, mereka juga mengaku tak tahu dan tak memperhatikan kondisi rumah apalagi keberadaan mobil sedan tersebut.

"Kurang begitu tahu soal keberadaan mobil sedan saat itu, dulu sih waktu pertama kejadian memang liat ada mobil sedan, kalau sekarang tidak ada, kami kurang tahu juga," ujar Wahyudin warga sekitar, yang tiap hari melintas di depan TKP.

Wahyudin, juga mengaku tak begitu memperhatikan rumah TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.

"Sekalipun setiap hari melintas di depan TKP, namun tak begitu memperhatikan rumah TKP perampasan Ibu dan anak tersebut," Katanya.

Wahyudin berharap, kasus perampasan Ibu dan anak yang sudah berlalu berbulan-bulan tersebut, bisa segera menemukan titik terang.

"Semua masyarakat tentunya berharap, kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang menggemparkan publik yang sudah berlalu hampir 10 bulan tersebut bisa segera terungkap," harapnya.

Baca juga: KASUS Subang, Hingga Garis Polisi Usang, Pelaku Belum Tertangkap, Polisi Ganti dengan yang Baru

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved