Liga Champions
LINK Live Streaming Liverpool vs Real Madrid, Saat Juergen Klopp Pura-pura Lupa Nama Carlo Ancelotti
Juergen Klopp, pelatih Liverpool, berlagak lupa nama pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, guna membangkitkan memori Istanbul 2005.
TRIBUNJABAR.ID - Juergen Klopp, pelatih Liverpool, berlagak lupa nama pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, guna membangkitkan memori Istanbul 2005.
The Miracle of Istanbul alias keajaiban Istanbul muncul sebagai bunga-bunga duel final Liga Champions Liverpool vs Madrid di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, Minggu (29/5/2022) dini hari pukul 02.00 WIB.
Keajaiban Istanbul 2005 kembali dibicarakan karena menyangkut dua finalis Liga Champions 2021-2022.
Liverpool adalah pelaku utama The Miracle of Istanbul pada final Liga Champions 2005 versus AC Milan, yang dipentaskan di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki.
Baca juga: Link Live Streaming LIVERPOOL vs Real Madrid: Tiga Faktor yang Bisa Membawa The Reds Juara
Di lain sisi, Carlo Ancelotti, yang kini menukangi Real Madrid, berstatus sebagai juru kemudi taktik AC Milan pada 2005.
Sempat ketinggalan 0-3 dari AC Milan gara-gara dijebol Paolo Maldini dan dwigol Hernan Crespo, Liverpool bangkit pada babak kedua dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3!
Skor terus setara sampai dua kali babak tambahan waktu kelar.
Liverpool lantas menjadi juara setelah menekuk AC Milan 3-2 via adu penalti.
Baca juga: Link Live Streaming Liverpool vs REAL MADRID: Tiga Faktor yang Bisa Membawa Los Blancos Juara
“Saya tak yakin apakah saya melihat tuntas pertandingan malam itu. Namun, tentu, pada 2005 Liverpool menang, jadi ya comeback hebat,” kata pelatih Liverpool saat ini, Juergen Klopp, dalam sebuah interviu dengan BT Sport.
“Sejak saya di sini, semua orang menceritakan soal itu. Anda tak perlu bertanya."
"Anda akan mendapat cerita-cerita ini tanpa bertanya,” tutur Klopp soal keajaiban Istanbul 2005.
“Kisah hebat dengan ketinggalan 0-3, bangkit menyamakan kedudukan 3-3 dan menang di babak adu penalti."
"Peluang yang dihentikan Jerzy Dudek (kiper Liverpool 2005) melawan tim AC Milan yang hebat, ya luar biasa,” ujar Klopp lagi.
Klopp lantas berlagak lupa dan bertanya kepada wartawan BT Sport.
“Siapa pelatih AC Milan malam itu?” tutur Klopp bertanya.
Sang pewawancara lantas menjawab, “Carlo Ancelotti.”
“Ah, ya, saya tahu,” tutur Klopp merespons sembari diiringi gelak tawa khasnya.
“Carlo, kami datang,” ucap Klopp lagi dengan nada lantang.
Kejaiban Istanbul merupakan narasi yang pas bagi kubu Liverpool.
Namun, buat Ancelotti, momen itu seperti tragedi.
Setelah kalah pada 2005, Ancelotti menyimpan obsesi untuk membalas kekalahan dari Liverpool.
Harapan Ancelotti terwujud pada 2007 dengan Milan asuhannya sukses menekuk Liverpool 2-1 dalam laga final Liga Champions di Athena, Yunani.
Belajar untuk Juara
Di sisi lain, Juergen Klopp mengatakan bahwa skuad asuhannnya telah belajar untuk memenangi final Liga Champions 2021-2022 kontra Real Madrid.
Kini, Juergen Klopp merasa Liverpool sudah menjadi tim yang lebih baik ketimbang empat tahun lalu ketika mereka takluk di hadapan Real Madrid pada final Liga Champions 2017-2018.
Bagi Liverpool, ini akan menjadi final Liga Champions ketiga yang mereka capai dalam lima musim terakhir.
Liverpool mencapai final pertama pada musim 2017-2018. Mereka harus melawan Real Madrid yang ketika itu berstatus juara bertahan.
Hasilnya, Liverpool takluk 1-3 dari Real Madrid dalam final yang berlangsung di NSK Olimpisky, Kiev, Ukraina, pada 26 Mei 2018.
Kala itu, kekalahan Liverpool juga diwarnai cedera Mohamed Salah dan dua kali blunder fatal Loris Karius.
Juergen Klopp melihat kekalahan tersebut sebagai pembelajaran.
Saat ini, dia merasa Liverpool telah banyak belajar dan menjadi tim yang lebih baik jika dibandingkan dengan final empat tahun lalu.
"Untuk mengakhirinya dengan kemenangan, Anda harus belajar untuk menang, dan kami telah belajar dalam empat tahun ini," kata Juergen Klopp, dikutip dari Sport.es.
Kendati demikian, Juergen Klopp mengungkapkan bahwa anak-anak asuhnya belum melupakan kekalahan dari Real Madrid pada final Liga Champions 2017-2018.
Karena itu, para pemain Liverpool diyakini akan datang penuh motivasi ketika kembali bersua Real Madrid pada final Liga Champions musim ini.
"Kami belum melupakan apa yang terjadi, tetapi tidak perlu menunjukkan kepada mereka film final Kiev untuk memotivasi mereka," ujar Klopp.
"Kami punya banyak alasan bertanding dengan motivasi besok," tutur Klopp menegaskan.
Pembelajaran yang telah dilalui Liverpool tecermin lewat peningkatan prestasi dalam lima musim terakhir.
Setelah takluk dari Real Madrid pada final Liga Champions 2018, Liverpool terus berevolusi menjadi lebih kuat.
Bukti paling nyata terwujud dalam rupa trofi Liga Champions 2018-2019, gelar Liga Inggris 2019-2020, hingga Piala Dunia Antarklub 2019-2020.
Pada musim ini saja, Liverpool telah mengamankan dua trofi, yakni Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Dalam persaingan gelar Liga Inggris 2021-2022, Liverpool sejatinya juga telah melakukan perlawanan sengit terhadap Manchester City.
Namun, kesuksesan tertinggi masih menjadi milik Manchester City yang hanya unggul satu poin atas Liverpool.
Berkat pencapaian dan penampilan gemilang pada musim ini, Liverpool pun dipandang sebagai tim yang lebih diunggulkan untuk memenangi Liga Champions.
Juergen Klopp selaku pelatih tampak tak sepakat dengan pandangan tersebut.
Namun, dia tak memungkiri bahwa timnya tak kalah kuat dari Real Madrid.
"Favorit? Jika Anda melihat sejarah dan cara Madrid ke final, dengan setiap comeback-nya, saya mengatakan bahwa itu (favorit juara) adalah mereka," kata Klopp.
"Mereka adalah klub yang paling banyak memenangi Liga Champions dan pelatih mereka bisa juara untuk keempat kalinya, tapi kami tim yang bagus juga."
"Kami punya pengalaman, ini final ketiga kami dalam lima tahun terakhir," tutur Klopp menjelaskan.
Link live streaming Liverpool vs Real Madrid >> KLIK DI SINI
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/juergen-klopp-pelatih-liverpool-542022.jpg)