Berita Orang Hilang

Polisi Selidiki Hilangnya Elsa, Santriwati yang Sempat Kabarkan Angkot yang Dinaiki Tak Mau Berhenti

Gadis itu sudah tiga hari hilang setelah berangkat ke pondok pesantrennya, Senin (21/5/2022) lalu.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
Elsa Julianti yang dinyatakan hilang saat naik angkutan kota menuju pondok pesantren di Sukabumi. (Dok. Keluarga)   

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah.

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Polsek Sukalarang Resor Sukabumi Kota mengumpulkan keterangan terkait hilangnya Elsa Julianti (16).

Gadis itu sudah tiga hari hilang setelah berangkat ke pondok pesantrennya, Senin (21/5/2022) lalu.

Kapolsek Sukalarang, AKP Asep Jenal Abidin mengatakan, pihaknya membenarkan hilangnya Elsa Julianti berdasarkan laporan orang tuanya.

"Orang tuanya sekitar pukul 09.00 WIB, sudah laporan kepada kami, bahwa anaknya telah hilang," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (25/5/2022).

Korban (Elsa) meninggalkan rumah pada hari Senin 21 Mei 2022, saat akan berangkat ke sekolah sekaligus tempat mondoknya di MA Darul Ihsan Kampung Ciburial, Desa Cimangkok, kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi.

"Saat ini kami sedang lakukan pengumpulan bahan keterangan dan penyelidikan," jelas Asep Jainal.

Sebelumnya, Orangtua Elsa Juliati (16), Eti bercerita mengenai kejadian sebelum elsa dinyatakan hilang saat akan berangkat ke pondok pesantrenya.

Eti (39) Ibu Elsa mengatakan, Elsa berangkat dari rumahnya ke pondok pesantren diantarkan pamannya ke pangkalan ojek jalan Sukalarang.

"Kemarin itu Elsa pulang dulu ngambil barang dan perlengkapan, Minggu nginep, pagi Senin berangkat, membawa baju, makanan biasa kan kalau santri," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, seusai laporan,  Rabu (25/5/2022).

Ati awalnya tidak menyangka anaknya akan hilang dan akan sampai ke tempat sekolah pondoknya saat Elsa berangkat sendiri.

Kemudian, saat ditengah perjalanan Esa ke pondoknya. Ia sempat menelpon ibunya. Namun tidak terangkat, karena ibunya tidak memegang hp.

"Esa (Elsa) sempat miscall, tapi enggak keangkat. Ada lah jam 07.30 WIB mah. Ke ibu guru juga nge-WA. ‘Bu esa tulungan, sieun.’ ‘Sok Esa dimana, Esa jejeritan weh (Bu Esa tolongin, takut. Itu Esa dimana, Esa teriak aja). Sudah itu enggak ada lagi kabar," jelasnya.

Kurang lebih tiga hari, chat antara temannya atau dengan kedua orang tuanya terputus.

Bahkan, kata dia, nomor ponselnya pun tidak aktif. 

"Khawatir anak saya dibawa orang tak dikenal dan dibawa jauh. Dari jam 08.25 WIB enggak ada kontak-kontak lagi no hpnya gak bisa dihubungi sampai sekarang," 

"Ya harapannya semoga kembali ke rumah dalam keadaan sehat wal’afiat. Di rumah enggak ada masalah," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved