Kejuaraan Kopassus Indoor Skydiving Championship 2022 Ditutup, Dua Bocah Curi Perhatian
Dalam kejuaraan ini, para peserta hanya diberi waktu selama 35 detik untuk melayang di udara dan peserta akan dinilai dari gerakan dan atraksi
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kejuaraan Kopassus Indoor Skydiving Championship 2022 di Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi ditutup dan sejumlah peserta yang juara berhasil membawa pulang piala, Minggu (22/5/2022).
Seperti diketahui, kejuaraan skydiving yang dilaksanakan selama tiga hari ini sejak 20 hingga 22 Mei 2022 ini diikuti oleh 138 peserta dari tiga kesatuan TNI yakni AD, AL, AU, serta Polri dan sejumlah komunitas terjung payung.
Dalam kejuaraan ini, para peserta hanya diberi waktu selama 35 detik untuk melayang di udara dan peserta akan dinilai dari gerakan dan atraksi selama melayang di wind tunnel. Mereka berkompetisi dalam kelas advance, basic-intermediate, dan skydive challenge.
Baca juga: Kopassus Gelar Kejuaraan Indoor Skydiving, 138 Peserta Adu Atraksi Melayang di Udara Selama 35 Detik
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal Iwan Setiawan, mengatakan, dengan digelarnya kejuaraan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan atlet skydiving supaya bisa tampil di event yang lebih besar baik nasional maupun internasional.
"Kedua semoga kita bisa mendapatkan bibit-bibit unggul penerjun, tadi ada yang usianya masih 8 tahun, luar biasa. Kami latihan terjun setelah menjadi tentara, tetapi ada bibit yang sejak dini sudah mampu untuk mengikuti kegiatan ini," ujarnya di Pusdiklatpasus, Minggu (22/5/2022).
Selain itu, kata Iwan, dengan digelarnya kejuaraan ini nantinya diharapkan bisa mendapatkan atlet skydiving yang handal, sehingga kegiatan yang baru digelar pertama kali ini rencananya akan digelar secara rutin.
"Bisa saja satu tahun sekali, bahkan mungkin 6 bulan sekali. Sekarang di Kopassus, kalau ada pengalaman seperti ini bisa saja dilaksanakan di angkatan udara, angkatan laut, dan bisa saja di Brimob," kata Iwan.
Terkait rencana ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam kejuaraan tersebut, terutama pihak dari penyelenggara dan para peserta yang sudah mengikut kejuaraan ini.
"Kami berharap kegiatan ini tidak terputus karena ini merupakan silaturahmi. Ini terbuka untuk umum cuma waktunya terbatas, tetapi ini sudah luar biasa," ucapnya.
Baca juga: Memperingati HUT-ke 70, Kopassus Gelar Kejuaraan Indoor Skydiving Pertama, Masyarakat Bisa Ikut
Dalam kejuaraan ini dua orang bocah asal Malang, Elang Duadji Aly Putra (12) dan Aufa Pandu Surya Refazaki (8) mencuri perhatian karena mereka mampu menorehkan prestasi menjadi juara favorit.
"Perasaannya pasti senang bisa jadi juara favorit. Saya sama Pandu freestyle beberapa gaya, seperti head down, back fly, dan sit fly," ujar Elang.
Elang yang kini duduk di bangku kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Huda Malang ini merasa puas dengan penampilannya karena dia telah terjun dalam olahraga ekstrem skydiving terutama indoor sejak kelas 4 SD atau usia 10 tahun.
Sementara Pandu mengatakan, ia diperkenalkan olahraga skydiving sejak usia 5 tahun oleh sang ayah yang berprofesi sebagai tentara.
"Kalau saya dari TK sudah mulai skydiving. Ayah yang ajak awalnya, soalnya ayah juga tentara," ucap Pandu.
Pandu yang bercita-cita menjadi tentara sudah sangat jatuh cinta dengan olahraga skydiving, sehingga dia bakal terus berlatih dan mengikuti kejuaraan lain untuk menambah pengalamannya.
"Cita-citanya mau jadi tentara. Jadi dari kecil sudah dilatih sama ayah biar bisa jadi tentara. Termasuk ikut skydiving," kata Pandu.