Perayaan Hari Nelayan di Sukanbumi ke Depan Harus Lebih Meriah, Sudah Masuk Agenda Event Provinsi
Perayaan Hari Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah masuk ke dalam kalender event tingkat provinsi.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Perayaan Hari Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah masuk ke dalam kalender event tingkat provinsi.
Hal itu Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, Iyos Somantri, saat menghadiri upacara adat Hari Nelayan Ke-62 di dermaga Palabuhanratu, Sabtu (21/5/2022).
Menurut dia, dengan dijadikannya event provinsi, perayaan Hari Nelayan di tahun berikutnya harus lebih meriah.
Sebab itu, ia telah menunjuk tiga dinas yakni dinas pariwisata, dinas kelautan dan perikanan, serta dinas kebudayaan, kepemudaan dan olahraga berkolaborasi untuk meningkatkan kemeriahan peringatan Hari Nelayan.
Baca juga: Pria Lansia di Majalengka Pamit Ambil Belimbing, Esoknya Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun
"Ya, ini Hari Nelayan kan terus terang menjadi ikon bagi saya, bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Kenapa demikian? Yang pertama bahwa ini menjadi agenda rutin kabupaten. Kemudian sudah menjadi kalender event di tingkat Provinsi. Oleh karena itu tidak ada alasan lain, ini untuk lebih dibesarkan lagi," ujarnya.
"Yang pasti bahwa kami sudah menunjuk tiga dinas untuk kolaborasi dengan HNSI dengan para nelayan di sini untuk mengagendakan, menciptakan atau menyusun rencana kerja dan site plan ke depan terkait dengan Hari Nelayan agar lebih meriah," tegas Iyos.

Tak hanya itu, perayaan Hari Nelayan juga bagian penting dari UNESCO Global Geopark, sehingga menurutnya sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah mendukungnya secara penuh.
"Sehingga kolaborasi antara HNSI, para nelayan, stakeholder lainnya dengan para pengusaha yang ada di Kabupaten Sukabumi, dengan pemerintah daerah harus lebih ditingkatkan. Agar event ini bisa betul-betul membumi lah, katakan, sehingga di daerah manapun bisa mengetahui di sini ada Hari Nelayan," ucapnya.
Baca juga: Pedofilia di Ciamis Bawa Dua Korban ke Penginapan, Ternyata Pernah Dipenjara karena Kasus yang Sama
"Terus terang menjadi catatan kita yang aneh di Palabuhanratu, yang aneh di Sukabumi, sehingga dijual ke khalayak, baik di regional maupun di nasional bahkan di internasional. Terlebih sekarang kita punya UGGP, ini yang harus dikembangkan. Jadi ini nilai jual di Geoparknya ini untuk kita endorse ke depan," ucapnya. (*)