Wabah PMK Sedang Ramai, Begini Peran dari RPH Kota Bandung, Sudah Lockdown Sejak 14 Mei

Rumah potong hewan (RPH) Kota Bandung memiliki peran dalam mengendalikan penyakit hewan dan zoonosis sangat esensial dan signifikan di tengah wabah

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
DOK TRIBUNJABAR.ID
Suasana di Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Ciroyom, Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama


TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah potong hewan (RPH) Kota Bandung memiliki peran dalam mengendalikan penyakit hewan dan zoonosis sangat esensial dan signifikan di tengah wabah penyakit mulut dan kuku agar terjamin keamanan dan kelayakannya ketika dikonsumsi.


Kepala UPDT RPH Kota Bandung, Endang Priatna mengatakan RPH mampu mendeteksi adanya penyakit hewan sehingga dapat sesegera memberikan informasi ke pemerintah daerah dan otoritas kesehatan hewan baik di tempat RPH atau tempat asal hewan sehingga dilaksanakan tindakan aksi cepat di tempat asal agar tak terjadi penyebaran penyakit yang meluas.


"Kami sejak 14 Mei telah lakukan lockdown hewan sapi yang masuk ke RPH. Kegiatan pemotongan pun yang biasanya rata-rata per hari 40 ekor, kini adanya wabah PMK jadi hanya per hari 31 ekor," ujarnya saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).


Sistem di RPH, lanjutnya dapat menjamin pemotongan hewan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi serta menjamin kesehatan lingkungan dari pencemaran kuman-kuman yang berbahaya bagi manusia juga hewan.


"Sistem jaminan itu, seperti pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih oleh dokter hewan sehingga hanya hewan yang sehat yang dipotong, pemeriksaan kesehatan daging dan jeroan setelah disembelih sehingga hanya daging dan jeroan yang aman dan layak yang dapat diedarkan untuk warga, lalu kami lakukan pengawasan proses pemotongan untuk mengurangi pencemaran pada daging, jeroan, lingkungan, dan pekerja di RPH, serta pelaporan jika terdapat hewan sakit," ujarnya.

 


Endang pun mengatakan pihaknya bisa mendeteksi bila ada sapi yang sakit atau diduga sakit PMK dengan melakukan isolasi atau menunda pemotongan guna mencegah penyebaran virus PMK dari sapi itu ke sapi dan hewan peka lainnya juga ke lingkungan.


"Daging tidak dapat menularkan PMK ke orang. Daging dari RPH sangat aman dan layak dikonsumsi," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved