Keluarga Terkejut, Akmal Bocah 3 Tahun di Indramayu Ditemukan Meninggal di Sungai Dekat Kedung Cowet
Akmal, bocah 3 tahun asal Desa Cemara Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu akhirnya berhasil ditemukan, Kamis (19/5/2022).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Akmal, bocah 3 tahun asal Desa Cemara Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu akhirnya berhasil ditemukan, Kamis (19/5/2022).
Hanya saja, Bocah malang tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di Sungai Cemara di Kecamatan Cantigi dekat Kedung Cowet.
Korban ditemukan sekitar pukul 11.20 WIB siang tadi setelah dilaporkan menghilang pada Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 17.00 WIB kemarin.
Penemuan Akmal yang sudah dalam kondisi meninggal dunia pun sontak mengejutkan pihak keluarga.
Mereka meyakini, awalnya korban hanya hilang di sekitar rumah.
"Ketumunya di kali di Kedung Cowet, awalnya gak nyangka bisa ketemu di situ karena awalnya hilang di rumah, gak ngerti juga bisa ketemu di sana," ujar paman korban, Nuryadi (50) kepada Tribuncirebon.com.
Nuryadi menceritakan, jenazah Akmal pertama kali ditemukan oleh nelayan yang kebetulan tengah mencari ikan.
Saat itu, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Bocah 3 Tahun di Indramayu Dilaporkan Hilang Tenggelam saat Tengah Bermain di Pinggir Sungai
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Cantigi, Iptu Ian Hernawan turut membenarkan penemuan korban.
Iptu Ian Hernawan menyampaikan, kedua orang tua korban pun sempat melapor anak mereka hilang kepada polisi.
Diduga kuat, korban hilang tenggelam di sungai. Mengingat, lokasi rumah korban berada persis di samping sungai.
"Setelah dilakukan pencarian oleh tim dari Pol Airud dan dibantu pihak TAGANA (Taruna siaga bencana), FKP3D Ciannur dan warga, jam 11.20 WIB korban berhasil di temukan," ujar dia.
Saat itu, korban menyangkut di semak-semak kali Sungai Cemara Kulon dekat lokasi Kedung Cowet.
Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pun lalu dievakuasi dan dibawa kerumah duka.
Iptu Ian Hernawan juga memastikan pada tubuh korban tidak diketemukan adanya tanda kekerasan setelah diperiksa oleh pihak Puskesmas.
"Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi pada tubuh korban dan menerima kejadian teraebut adalah takdir dan musibah," ujar dia. (*)