Dua Sapi Limosin di Indramayu Diduga Terserang PMK, Tak Mau Makan dan Ada Lepuh di Mulut Serta Kuku
Dua sapi limosin di Indramayu yang harganya wah, diduga terkena PMK. Ini cirinya.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Dua sapi limosin dengan berat kurang lebih 1 ton di Kabupaten Indramayu suspek atau diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sampel pemeriksaan dari kedua sapi tersebut pun sudah dikirim ke Balai Veteriner Subang untuk lebih memastikan kondisi kesehatannya.
Peristiwa itu diketahui setelah petugas dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu melakukan pemeriksaan di Desa Tegalsembadra, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Drh Dian Daju mengatakan, untuk saat ini, sapi tersebut sudah diisolasi agar penyebaran PMK tidak meluas.
"Sapi kami isolasi, kandangnya juga kita lakukan disinfeksi, dan kesehatan sapi pun terus kami pantau melalui dokter hewan," ujar dia didampingi Kepala UPTD Rumah Potong Hewan, Drh Arundhina Girishanta kepada Tribuncirebon.com, Selasa (17/5/2022).
Disampaikan Drh Dian Daju, dari hasil penelusuran, sapi tersebut berasal dari luar daerah Indramayu.
Yakni didatangkan oleh pedagang hewan dari wilayah Kabupaten Banyumas, Jateng.
Saat itu pedagang tersebut membeli sedikitnya 3 ekor sapi.
Dua di antaranya diketahui sudah dipotong dan tersisa satu ekor.
Satu ekor sapi itu lalu oleh pemiliknya disatukan dalam satu kandang bersama satu sapi lainnya yang sudah lama berada di kandang tersebut.
Hanya saja, beberapa hari kemudian, sapi yang baru didatangkan itu jatuh sakit dan menunjukan gejala yang mengarah pada PMK.
Sapi tersebut tidak mau makan dan terdapat vesikel atau lepuh dan erosi di sekitaran mulut dan kuku.
"Setelah diperiksa keadaannya memang membaik. Tapi karena di kandang itu juga ada sapi lain, besoknya sapi yang lama juga jadi ikut sakit," ujar dia.
Di sisi lain, kata Drh Dian Daju, masyarakat tidak perlu khawatir. Walau terjangkit PMK, sapi-sapi yang terjangkit masih bisa disembuhkan.