Liga Inggris
Aston Villa vs LIVERPOOL Malam Ini, Juergen Klopp Minta Lupakan Hasil Buruk Lawan Tottenham
Juergen Klopp, pelatih Liverpool, meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil buruk melawan Tottenham Hotspur menjelang menghadapi Aston Villa.
TRIBUNJABAR.ID - Juergen Klopp, pelatih Liverpool, meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil buruk melawan Tottenham Hotspur menjelang menghadapi Aston Villa di Liga Inggris.
Liverpool dijadwalkan mengunjungi markas Aston Villa dalam laga tunda pekan ke-33 Liga Inggris 2021-2022.
Laga tersebut bakal digelar di Villa Park, Selasa (10/5/2022) waktu setempat atau Rabu pukul 02.00 WIB.
The Reds tak boleh kembali terpeleset pada laga ini jika masih ingin menjaga harapan menjuarai Liga Inggris.
Baca juga: Pep Guardiola dan Juergen Klopp Saling Sindir soal Liverpool Didukung Seluruh Warga Inggris
Di laga sebelumnya, Liverpool meraih hasil kurang maksimal saat menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Anfield, Minggu (8/5/2022).
Secara mengejutkan, Liverpool ditahan imbang Spurs dengan skor 1-1.
Itu jelas menjadi hasil buruk bagi Mohamed Salah cs karena mereka kini tertinggal tiga poin dari Manchester City di puncak klasemen.
Menjelang laga menghadapi Aston Villa, Juergen Klopp meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil buruk melawan Spurs.
Klopp ingin Liverpool fokus untuk mengalahkan pasukan Steven Gerrard.
Baca juga: Juergen Klopp Sudah Punya Calon Pengganti sebagai Pelatih Liverpool Kelak: Tentu Saja Dia!
"Pertama saya harus mengatakan bahwa kami harus berhenti bersikap seperti ini," kata Klopp seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi Liverpool.
"Dalam hidup saya, banyak hal buruk terjadi."
"Jika kami menang lawan Spurs, itu belum tentu akan meningkatkan kemungkinan kami menang melawan Aston Villa, jadi begitulah adanya."
"Kami akan pergi ke sana, kami akan mempersiapkan dan kami akan mencoba,"
"Satu-satunya kesempatan yang kami miliki untuk hal-hal yang berjalan sesuai keinginan kami adalah untuk menang sekarang," tutur juru taktik asal Jerman tersebut.
Baca juga: Erling Haaland Resmi ke Manchester City, Juergen Klopp Ikhlas: Terlalu Mahal bagi Liverpool
Namun, mengalahkan Aston Villa bukan perkara mudah.
Apalagi, Aston Villa tengah memiliki misi untuk menembus posisi 10 besar klasemen.
Saat ini, The Villans berada di peringkat 11 dengan koleksi 43 poin.
Dengan kondisi tersebut, Aston Villa bisa saja menjadi batu sandungan Liverpool untuk merengkuh gelar Liga Inggris musim ini.
Di sisi lain, pertandingan menghadapi kali ini akan menjadi dilema tersendiri bagi Steven Gerrard, pelatih Aston Villa.
Legenda hidup Liverpool itu, di satu sisi, tak ingin menjadi jadi faktor kegagalan The Reds meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.
Namun, Steven Gerrard juga membutuhkan kemenangan atas Liverpool untuk memastikan Aston Villa tetap berada di Liga Inggris musim depan.
Hingga pekan ke-35, Liverpool berada di peringkat kedua Liga Inggris dengan torehan 83 angka dari 35 pertandingan.
Pasukan Juergen Klopp itu tertinggal tiga poin dari Manchester City yang bertengger di puncak klasemen.
Hasil imbang lawan Tottenham Hotspur membuat Liverpool makin tertinggal dari The Citizens.
Menghadapi Aston Villa adalah momentum bagi The Reds guna menambah kepercayaan diri sebelum lawan Chelsea di pekan selanjutnya.
Tentu saja tak akan mudah. Aston Villa bukanlah sembarangan tim sejak dinakhodai oleh Steven Gerrard yang memiliki pamor mentereng.
Gerrard tentu pusing bukan main menghadapi Liverpool.
Dengan statusnya sebagai legenda hidup The Reds, ia juga harus bersikap profesional untuk membawa The Villans meraih poin penuh.
Di sisi lain, tentu ia tak ingin menjadi faktor gagalnya Liverpool meraih trofi Liga Inggris yang selama ini menjadi impian The Kops setelah gelar Liga Champions.
Pada pertemuan pertama Steven Gerrard menghadapi mantan timnya, Aston Villa menyerah 0-1di Anfield.
Bermain di kandang dengan misi selangit Aston Villa tembus 10 besar Liga Inggris, Steven Gerrard bisa saja menjadi batu sandungan Liverpool untuk meraih gelar Liga Inggris musim ini.
Juru taktik berusia 41 tahun itu memiliki skuat mentereng berkat investasi brilian Aston Villa di bursa transfer.
Sebelum meminjam Coutinho dari Barcelona dan mendatangkan bek kiri Timnas Prancis, Lucas Digne, The Villans sudah melakukan rekrutan lainnya yang melejit.
Di musim (2020/2021), Aston Villa total membelanjakan 101,35 juta euro untuk membeli Emiliano Martinez, Ollie Watkins, Bertrand Traore, Matty Cash, dan Morgan Sanson.
Nama yang disebutkan pertama layak dinobatkan sebagai pembelian terbaik tim yang bermarkas di Stadion Villa Park itu.
Kiper berusia 29 itu tampil perkasa dalam 38 pertandingan Liga Inggris.
Martinez sukses membuat 135 penyelamatan dan catatan 15 clean sheet.
Berkat penampilannya tersebut, ia juga dipanggil oleh Timnas Argentina dan langsung menjuarai Copa Amerika 2021.
Itu baru di musim lalu, bagaimana dengan musim ini?
Musim ini (2021/2022) The Villans menghabiskan dana 60 juta Euro atau sekitar Rp1,82 triliun untuk memboyong pemain baru.
Salah satu alasan terbesar di balik aktifnya Aston Villa membeli pemain di musim ini adalah hengkangnya kapten mereka, Jack Grealish, ke Manchester City.
Dilansir Transfermarkt, Grealish dibeli The Citizens dengan banderol 117,5 juta Euro atau sekitar Rp 2 triliun.
Dana tersebut menjadikan Grealish sebagai pemain paling mahal di Liga Inggris sepanjang masa.
Dana penjualan tersebut dimanfaatkan The Villans dengan baik untuk membeli beberapa amunisi baru dari berbagai Liga top Eropa.
Nama-nama tersebut adalah Leon Bailey, Danny Ings, Emiliano Buendia, dan Ashley Young, mereka juga meminjam bek berusia 23 tahun dari Manchester United, Axel Tuanzebe.
Leon Bailey dibeli dari tim Bundesliga, Bayern Leverkusen dengan mahar 34 juta euro.
Pemain Timnas Jamaika tersebut, merupakan pemain yang berposisi sebagai winger dan sempat masuk radar belanja Bayern Munchen berkat penampilan menterengnya.
Musim lalu, Bailey berhasil mencetak 15 gol dan 11 assist untuk Leverkusen di berbagai ajang.
Di hari yang sama dengan Bailey, mereka juga mengumumkan telah berhasil mendatangkan Danny Ings dari Southampton.
Striker berusia 29 tahun itu diboyong dengan harga 35,20 juta euro.
Selama 3 musim terakhir bersama Southampton, Ings berhasil mencetak 41 gol di Liga Inggris.
Ia beberapa kali muncul dalam daftar top skor bersama Mohamed salah, Aubameyang, Harry Kane dan Jamie Vardy.
Datangnya Ings jelas diharapkan untuk mendongkrak lini serang The Vilans agar lebih bertaji.
The Villans juga berhasil menambah kedalaman skuadnya dengan memboyong Ashley Young dari Inter Milan secara gratis.
Bagi Young, ini adalah kali kedua dirinya berseragam Aston Villa setelah periode 2006-2011.
Selama periode tersebut, Young adalah pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap, ia rajin mencetak gol dan assist untuk The Villans.
Ia datang sebagai pemain yang berbeda, selama 10 musim terakhir Young lebih sering bermain sebagai wing back kiri atupun kanan.
Pengalamannya selama beberapa musim berseragam United dan Inter Milan dapat membantu tim dari sisi pengalaman dan mentalitas.
Nama mentereng terakhir yang didatangkan Aston Villa adalah Emiliano Buendia.
The Villans berhasil mendatangkan gelandang berusia 23 tahun itu dari Norwich City.
Tawaran Aston Villa sebesar 38,30 juta euro berhasil menikung Arsenal yang dikabarkan sangat menginginkan tanda tangan Buendia.
Dengan banderol tersebut menjadikan Buendia sebagai pemain termahal Aston Villa sepanjang sejarah.
Musim lalu, Emiliano Buendia terpilih sebagai pemain terbaik Championship berkat torehan 15 gol dan 17 assist dari 41 pertandingan.
Ia juga berhasil membawa Norwich City menjuarai divisi Championship dan promosi kembali ke Liga Inggris.
Musim ini, pemain asal Argentina itu telah tampil sebanyak 25 kali bersama Aston Villa dengan sumbangan 3 gol dan 7 assist.
Hadirnya Buendia membuat The Villans tak khawatir meski harus kehilangan pemain andalan mereka, Jack Grealish.
Buendia mampu dimainkan sebagai pemain sayap dan gelandang serang dengan sama baiknya.
Aston Villa pun digadang-gadang akan menjadi tim kuda hitam yang mampu menjadi batu sandungan untuk tim big six di Liga Inggris.
Sayangnya, dengan skuat mewah penampilan The Villanas justru merosot, Dean Smith yang dipercaya menjadi juru taktik tak mampu membawa Aston Villa tampil garang.
Justru sebaliknya, mereka tertahan di posisi 16 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 11 pertandingan sebelum akhirnya dipecat dan digantikan oleh Gerrard.
Kini, masa depan The Villans berada di kepala dingin Steven Gerrard, tambahnya Coutinho di skuat yang ia miliki akan memudahkan ia untuk mengotak ngatik strategi sesuai dengan skema yang ia usung.
Pengalaman keduanya selama berada di Liverpool mampu membuat Aston Villa tampil lebih menggigit di musim ini.
Menghadapi Liverpool di kandang sendiri menjadi panggung bagi Gerrard untuk membuktikan kualitasnya.
Namun di sisi lain, menjadi batu sandungan untuk tim yang ia cintai juga bisa membuat kepala teven Gerrard pening bukan main. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/villarreal-vs-liverpool-452022.jpg)