Bangun Tempat Wisata Pinggir Sungai di Citengah Sumedang Sangat Bahaya, Begini Penjelasan Walhi
Dari hasil observasi, ada sebanyak 9-10 tempat wisata yang berada persis di bantaran Sungai Cihonje dan Sungai Citengah.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kawasan Citengah, Sumedang dilanda banjir bandang. Tempat-tempat wisata ikut hancur disapu banjir.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat telah menelusuri hulu sungai yang diduga menjadi penyebab banjir, juga menelusuri dugaan alih fungsi lahan di kawasan Margawindu. Namun, dugaan-dugaan itu tak terbukti.
Direktur Walhi Jawa Barat, Meiki W Paendong mengatakan bahwa kawasan hulu sungai Cihonje yang meluap menjadi banjir bandang masih sangat asri.
Baca juga: Walhi Jabar Rekonstruksi Muasal Banjir Bandang di Citengah Sumedang, Begini Analisisnya
Hulu sungai berada di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) yang kondisinya masih sangat bagus. Di kawasan Margawindu, vegetasi tanaman keras juga diklaim masih bagus.
"Salah satu yang menjadi perhatian justru adalah sarana wisata yang terbangun di bantaran sungai," kata Meiki kepada TribunJabar,id, Senin (9/5/2022).
Meiki mengatakan, dari hasil observasi, ada sebanyak 9-10 tempat wisata yang berada persis di bantaran Sungai Cihonje dan Sungai Citengah.
"Termasuk sarana wisata tempat 18 orang terjebak di dalamnya karena terkepung aliran Sungai Cihonje saat banjir bandang," kata Meiki.
Meiki menegaskan, sarana wisata terbangun untuk kegiatan usaha dan tempat bermukim di bantaran sungai sangat rentan.
Baca juga: Gadis Indramayu yang Hanyut di Citengah Ditemukan, Keluarga Ucapkan Terima Kasih ke Bupati Sumedang
"Kerentanan bahaya ini mengingat karakteristik sungai memiliki daya rusak saat meluap," kata Meiki.