Perbedaan Film KKN di Desa Penari, Ada yang Diubah dari Versi Nyata yang Sempat Viral di Twitter
Bagaimana perbedaan cerita dalam film KKN di Desa Penari dengan kisah KKN di Desa Penari yang sempat viral tahun 2019?
TRIBUNJABAR.ID - Bagaimana perbedaan cerita dalam film KKN di Desa Penari dengan kisah KKN di Desa Penari yang sempat viral di Twitter tahun 2019?
Kini, netizen di media sosial sedang heboh menceritakan film Film KKN Desa Penari yang sedang tayang di bioskop.
Tayangnya film ini bersaing dengan penayangan film Doctor Strange in The Multiverse of Madness.
Namun, film nasional ini mengundang banyak penasaran sehingga ramai penonton.
Baca juga: Syuting Film KKN di Desa Penari Diwarnai Kisah Mistis, Adinda Thomas Mengaku sampai Pingsan
Meski diangkat dari kisah nyata, KKN di Desa Penari ada yang diubah ceritanya.
Hingga Selasa (3/5/2022), film yang diangkat dari kisah nyata ini sudah ditonton lebih dari satu juta orang.
Kisah KKN di Desa Penari ini sebelumnya viral di Twitter pada 2019 lalu.

Utas kisah horor ini ditulis oleh sebuah akun bernama SimpleMan, @SimpleM81378523, pada 24 Juni 2019 dan berakhir 25 Juni 2019.
Lalu, pada 20 Juli 2019, SimpleMan kembali menulis KKN di Desa Penari, namun berdasarkan sudut pandang tokoh bernama Nur.
Kendati diangkat dari kisah nyata, KKN di Desa Penari ternyata diubah beberapa poinnya oleh SimpleMan.
Hal ini disampaikan SimpleMan pada Agustus 2019 lalu, saat ia mengklarifikasi kisah tersebut dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Raditya Dika.
Dalam video berdurasi 22 menit 25 detik ini, SimpleMan menjelaskan secara detail awal ia mendapat cerita soal KKN di Desa Penari.
SimpleMan mengatakan ia awalnya mencuri dengar cerita soal KKN di Desa Penari melalui teman ibunya.
Hingga, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya lebih lanjut pada sosok yang namanya disamarkan sebagai Mbak Widya.
Niat SimpleMan untuk menulis KKN di Desa Penari karena ia merasa ada pembelajaran yang bisa diambil para pembaca.
"Saya tertarik untuk mengangkat cerita Beliau (Mbak Widya, red) ini. Jadi saya mulai bertanya, mulai minta Beliau menceritakan pengalaman-pengalaman dia selama kegiatan KKN ini."
"Kemudian saya pikir cerita Beliau ini, walaupun mungkin mengerikan, tapi ada pembelajaran yang mungkin bisa diambil, bila saya menuliskan cerita ini," jelas SimpleMan, seperti dikutip dari video Raditya Dika berjudul 'KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523'.
Meski sempat ditolak, SimpleMan mencoba membujuk Mbak Widya dan mengatakan nama-nama serta pihak terlibat akan disamarkan.
Mbak Widya pun akhirnya setuju dengan perjanjian SimpleMan tersebut.
Walau begitu, SimpleMan mengaku ada beberapa poin penting yang tidak ia rubah dalam KKN di Desa Penari.
"Beliau akhirnya setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin, dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana."
"Semua saya set ulang," tutur SimpleMan.
"Meski saya tidak benar-benar mengaburkan semua, karena ada beberapa poin penting yang memang lebih baik tidak diubah. Karena ada hubungannya dengan cerita ini," lanjut dia.
Dalam klarifikasinya, SimpleMan mengatakan kisah KKN di Desa Penari tidak murni persis seperti yang diceritakan Mbak Widya.
Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.
Namun, faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.
SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.
"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang."
"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang."
"Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," ujar SimpleMan.
SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.
Tak hanya jumlah mahasiswa, kisah soal Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan juga hanya tambahan.
SimpleMan menyebutkan kejadian tersebut sebenarnya dialami dua teman lelaki Widya, bukan Widya dan Wahyu.
"Itu bukan pengalaman dia, tapi lebih ke pengalaman teman-temannya."
"Jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan ini yang motornya mogok kemudian mendapat bingkisan yang ternyata isinya kepala monyet, itu dialami oleh dua temannya laki-laki," terang dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita KKN di Desa Penari Ada yang Diubah Meski dari Kisah Nyata, Jumlah Tokoh Tak Sesuai Fakta,
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah