Viral di Media Sosial

VIRAL di Medsos Polisi Ngamuk Gara-gara Harga Air Mineral di Puncak 7 Ribu: Jangan Getok Harga!

Beredar video viral di media sosial seorang polisi marah-marah lantaran harus membeli air mineral seharga Rp 7 ribu di Puncak, Bogor.

Instagram @terangmedia
Seorang polisi marah-marah karena harus membayar air mineral seharga Rp 7 ribu. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beredar video viral di media sosial seorang polisi marah-marah lantaran harus membeli air mineral seharga Rp 7 ribu di Puncak, Bogor.

Video yang viral itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @dasep093 dan diunggah ulang oleh akun Instagram @terangmedia.

Terlihat polisi yang masih mengenakan seragamnya itu sedang memarkirkan mobilnya di depan sebuah warung makan.

"Hah kurang berapa? Aqua empat berapa?" Tanya polisi tersebut dengan nada tinggi.

Baca juga: Kulit Pohon Keramat Tempat Bule Telanjang itu Ternyata Berkhasiat Sembuhkan Penyakit

Kemudian diketahui dari video tersebut, bahwa kejadian polisi marah-marah itu berlokasi di Puncak, Bogor.

"Kamu di Puncak ini, ke polisi aja kamu ini," kata polisi masih dengan nada tinggi.

Polisi tersebut kesal lantaran air mineral yang dibelinya lebih mahal dari harga biasanya.

"Kamu ke polisi aja getok harga," tutur sang polisi.

Ternyata, sang penjual menjual air mineral tersebut seharga Rp 7 ribu.

"Masa aqua kau jual tujuh ribu," ungkap sang polisi kesal.

Lantas sang polisi pun memanggil si penjual untuk menghampirinya.

"Sini kamu!" Teriak sang polisi.

Baca juga: Viral Pria di Jepara Pakai Uang Pribadi Rp 3,7 M untuk Bangun Jembatan, Sindir Pejabat Daerah

Sang penjual yang mengenakan hoodie berwarna hitam itu tidak bisa berkutik.

Kemudian si penjual menyodorkan uang ke arah sang polisi.

"Kamu sini! Harga Aqua berapa di Puncak ini?" Kata sang polisi.

Lantas sang penjual itu menjawab sambil menghampiri sang polisi.

"Kalau di Puncak, Aqua satu biasanya tujuh ribu, saya nggak tahu," kata si penjual sambil memegang uang.

Masih kesal, sang polisi pun memberi tahu si penjual agar tidak menaikkan harga.

"Musim liburan gini jangan getok-getok harga kau," ungkap sang polisi.

Si penjual air mineral tersebut mengaku bahwa dirinya hanya disuruh oleh pemilik warung makan.

"Disuruh saya juga," ungkap si penjual.

Namun, sang polisi masih kesal karena harga yang dibayar dianggap tidak wajar.

"Sama polisi aja berani getok harga," kata sang polisi.

Si penjual terlihat tidak ingin mencari masalah, akhirnya ia menyodorkan kembali uang yang ia terima kepada sang polisi.

Namun, sang polisi menolak.

"Udah kamu terima aja dulu," kata sang polisi.

Tidak sampai di situ, sang polisi pun terlihat mengeluarkan uang lagi untuk diserahkan kepada si penjual air mineral.

"Kalau kurang nih, nih kurangnya nih saya bayar dulu," ungkap sang polisi sambil menyodorkan uang sebesar Rp 2.000.

Namun sang penjual pun bersikeras enggan menerima.

"Nawar kan bapak," kata si penjual terdiam di tempatnya.

Tidak terima disebut menawar harga, sang polisi pun kembali berteriak.

"Bukan nawar! Kamu jangan getok harga kasian," Kata sang polisi sambil masih menyodorkan uangnya.

Akhirnya sang penjual air mineral pun menerima uang Rp 2.000 tersebut.

"Kurang tahu saya juga," kata si penjual.

Namun akhirnya, sang polisi mengakhiri perdebatan tersebut.

"Udah cukup," kata sang polisi.

Video tersebut kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah warganet.

Berikut beberapa komentar dari para warganet terkait video viral tersebut:

"Anggap aja kasih thr pak, lah kita2 urus sim juga diketok harga beda dengan yang ada di tempel katanya perpanjang segitu malah kena 2 kali lipat"

"Kebiasaan puncak jualan kaya org nembak harga bagus pak pol"

"Mau murah y bawa galon dari rumah"

"Kirain70 rb.. 7000 pak lebay amat"

"Kalo di antartika...Pake uang rakyat diem2 bae..pas pke uang pribadi cm 7ribu ribut...di antartika lho ya.."

"Loh bandara lho! Air mineral kecil 13ribu…!!! Masa kaget banget dengan yang 7ribu???"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved