Puasa Syawal

Apakah Puasa Syawal Bisa Digabungkan dengan Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Apakah puasa Syawal bisa digabungkan dengan utang puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya

Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Hermawan Aksan
ogichobanov
Ilustrasi puasa 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG -Hari ini telah memasuki hari ke-2 Syawal 1443 H.

Terdapat berbagai keistimewaan di bulan Syawal, yakni salah satunya puasa Syawal.

Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai hari ke-2 Syawal.

Jika kita hendak melaksanakan puasa Syawal selalu terselip pertanyaan, apakah puasa Syawal bisa digabungkan dengan utang puasa Ramadhan?

Puasa Syawal memiliki berbagai keutamaan.

Dalam sebuah hadits Riwayat Muslim sebagai berikut:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Idealnya, puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.

Baca juga: Puasa Syawal Dimulai Kapan? Berikut Niatnya, Pahalanya Sama dengan Puasa Selama Satu Tahun

Akan tetapi, dikutip dari NU Online,Selasa (3/5/2022) orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan berpuasa setahun penuh.

Lantas, bagaimana jika seseorang ingin berpuasa Syawal tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Bolehkah menggabungkan puasa Syawal dan ganti utang puasa Ramadhan atau qadha?

Menggabungkan puasa Syawal dan qadha

Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri mengatakan, puasa qadha dan puasa Syawal tidak bisa digabungkan.

“Tidak bisa (digabungkan),” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Mas Said dikutip dari laporan Kompas.com, Selasa, (3/5/2022).

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang dihubungi Kompas.com pada Sabtu (30/4/2022) sore.

Anwar menegaskan, kedua puasa tersebut tidak bisa digabungkan, tapi harus dikerjakan secara terpisah.

“Puasa qadha tidak bisa digabung dengan puasa Syawal. Masing-masing harus dikerjakan sendiri-sendiri,” kata Anwar.

Lalu, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, Puasa Syawal atau puasa qadha?

Dahulukan membayar utang puasa Anwar menyarankan untuk mendahulukan ibadah wajib terlebih dahulu, sebelum melakukan ibadah sunah.

“Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib dan enam hari berpuasa di bulan Syawal itu adalah sunah,” ujar dia.

Untuk itu, kerjakan utang puasa Ramadhan atau qadha terlebih dahulu.

Baru kemudian melaksanakan puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal.

Pasalnya, seperti yang telah disampaikan di awal, berpuasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar yakni seperti berpuasa selama satu tahun.

“Karena pahala dari kita melakukan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal tersebut sangat besar, akan membuat kita seperti berpuasa satu tahun atau sepanjang masa,” tutur Anwar.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved