Idulfitri 2022
Naskah Singkat Khotbah Idul Fitri 1443 H Tema Golongan Muslim yang Merugi saat Lebaran Idul Fitri
Setelah melaksanakan salat Ied, kaum muslim tidak beranjak terlebih dahulu. Berikut ini contoh naskah singkat khotbah Idul Fitri 1443 H.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Besar Kita, Muhammad SAW, kepada istri belau, Ummahatul Mukminin, para sahabat serta para tabi’ut tabi’in.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Dengan gema takbir, tanda bahwa kita telah menyelesaikan puasa wajib di bulan Ramadan.
Semoga puasa serta amal-amal kita diterima, salat malam, sedekah dan kebaikan kita lainnya di bulan Ramadan, kita harap bisa istiqamah ke depannya.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Demi menjadikan pelajaran dan memetik hikmah selama Ramadan 2022 ini, pada Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini, kami ingin menyampaikan khutbah sederhana namun sekaligus cambuk bagi kita semua.
Setelah menjalani puasa Radaman sebulan penuh, ternyata ada di antara kaum muslim golongan yang merugi saat lebaran Idul Fitri.
Bukan merugi karena tak memiliki baju lebaran atau hidangan nikmat saat lebaran.
Melainkan merugi karena sifat-sifat jelek yang secara tak sadar dilakukan selama menjalani ibadah di bulan berkah ini.
Sedikitnya terdapat sepuluh golongan yang merugi saat lebaran Idul Fitri tersebut, di antaranya:
Pertama, orang yang belum sadar salat fardu hingga Idul Fitri
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ
“Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no. 82)
Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan, “Jika seseorang meninggalkan shalat, maka tidak ada antara dirinya dan kesyirikan itu pembatas, bahkan ia akan terjatuh dalam syirik.” (Syarh Shahih Muslim, 2:64)