PHRI Sumedang Targetkan 90 Persen Okupansi Hotel dan Kunjungan Wisata Saat Libur Idulfitri
PHRI Sumedang sadar jika Sumedang bukan merupakan daerah tujuan wisata.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang menargetkan tingkat hunian hotel dan kunjungang wisata pasca-Idufitri 2022 mencapai 90 persen.
PHRI optimistis mencapai target itu sebab level-level pembatasan kegiatan masyarakat terkait Covid-19 di Sumedang berangsur turun, dengan demikian kunjungan wisatawan akan meningkat.
Namun, Sumedang bukanlah daerah tujuan wisata.
Semua pemilik hotel dan tempat wisata mengetahui hal itu.
"Karena itu kami membidik pemudik yang akan menghabiskan waktu lumayan lama di Sumedang. Mereka pulang dari kota dengan membawa bekal yang banyak untuk dihabiskan di kampung halaman," kata Ketua PHRI Sumedang, Nana Mulyana, Sabtu (30/4/2022) saat dihubungi TribunJabar.id melalui sambungan telepon.
Dia mengatakan warga Sumedang yang kembali ke Sumedang telah terbiasa hidup di perkotaan.
Karenanya, mereka terbiasa untuk tidak memikirkan harga sebuah penginapan, tiket wisata, atau sajian di restoran.
Mereka bahkan tak sungkan untuk mengajak sanak saudara mereka berkunjung ke tempat-tempat wisata.

"Pemerintah juga telah menetapkan kunjungan wisata adalah 75 persen dari kapasitas lokasi wisata, sehingga tahun ini harap besar makin banyak wisatawan yang terlayani di tempat wisata, hotel, dan restoran," katanya.
Informasi hingga hari ini, Sabtu, PHRI mengatakan bahwa hingga H+5 lebaran nanti, okupansi hotel maupun cottage di Sumedang telah penuh dipesan.
Nana sendiri adalah pemilik tempat wisata Kampung Karuhun di Citengah, Sumedang.
Dia mengatakan Kampung Karuhun terus bersolek menyambut wisatawan.
"Yang datang ke tempat kami selalu mendapatkan hal baru, sekarang datang mendapatkan hal baru, esok lusa datang lagi, ada yang baru lagi karena kami selalu melakukan inovasi," katanya.
Dia mencontohkan, kini, wisatawan bisa menginap di Kampung Karuhun. Pengelola menyediakan rumah Honai, rumah adat Papua dan fasilitas menginap lainnya di tempat itu, dengan tarif antara Rp 300 ribu- Rp 700 ribu.
"Ada juga area hiking dan spot foto yang bagus-bagus," katanya seraya menyebut harga tiket disesuaikan Rp 30 ribu untuk dewasa dan Rp 20 ribu untuk anak-anak.
Baca juga: Wisata Purwakarta Jatiluhur Valley Resort, Beragam Kesenangan Bisa Kamu Dapatkan Disana