Mesin Parkir Elektronik di Kota Bandung Dongkrak PAD Hingga 3,9 Miliar, Ada 445 Unit yang Tersebar
Dishub Kota Bandung mencatat mesin parkir elektronik bisa membantu dongkrak pendapatan asli daerah atau PAD hingga 3,9 miliar
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 mempengaruhi pemasukan dari mesin parkir di Kota Bandung. Meski begitu mesin parkir ini bisa ikut mendongkrak pendapatan daerah hingga 3,9 Miliar.
"Terjadinya penurunan pendapatan daerah dari Tempat Parkir Elektronik disebabkan pandemi Covid-19 yang menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung ditutup dan tidak adanya aktivitas parkir di sana," kata Staf Fungsional Umum UPT Pengelolaan Perparkiran Dishub Kota Bandung, Aceng Mumu, Rabu (27/4/2022).
Ia mengatakan, tempat Parkir Elektronik (TPE) merupakan fitur yang diluncurkan Pemkot Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) pada 2017 silam.
Kota Bandung memiliki 445 mesin parkir yang tersebar di 58 ruas jalan.
Dengan jumlah tersebut, kehadiran mesin parkir ini mendongkrak pendapatan daerah hingga 3,9 miliar.
"Setiap tahunnya menyumbang penghasilan yang variatif. Sebut saja pada 2018 menyumbang angka 10 miliar," ucap Mumu.
Dalam dua tahun terakhir, Tempat Parkir Elektronik (TPE) menyumbang pendapatan daerah masing-masing 3,9 miliar pada tahun 2020 dan 2,6 miliar pada 2021.
Sementara itu, terkait kondisi kelayakan mesinnya, Mumu menjelaskan ada beberapa mesin TPE yang perlu perbaikan karena berbagai kendala yang dialami selama pengoperasiannya.
"Beberapa unit ada yang sedang dalam perbaikan. Penyebab kerusakannya beragam. Pertama karena kecelakaan lalu lintas, lalu karena vandalisme yang dilakukan oleh oknum yang menyebabkan alat pemindai kartu uang elektroniknya bermasalah," beber Mumu.
Kendati demikian, UPT Pengelolaan Perparkiran di bawah naungan Dishub Kota Bandung berkomitmen untuk tetap melakukan perawatan (maintenance) untuk 445 Tempat Parkir Elektronik yang ada di 58 ruas jalan Kota Bandung.
Selain itu, Mumu juga menjelaskan dalam pengoperasian secara teknis, mesin TPE berjalan dengan tenaga solar cell.
Oleh karena itu, untuk menghemat energi daya, secara teknis tim di lapangan menerapkan mode tidur (sleep mode) pada mesin parkir yang ada di ruas jalan Kota Bandung.
Kendati demikian, bukan berarti mesin parkir tersebut dalam keadaan mati.
Pengendara yang hendak parkir tinggal menekan tombol di mesin parkir tersebut untuk menghidupkan kembali fungsi mesin parkir tersebut.
"Hal ini sering jadi pertanyaan masyarakat; kok mesin parkirnya mati? Itu sebetulnya karena dia pakai sleep mode untuk menghemat daya solar cell. Sebetulnya, jika ditekan saja, alat itu akan hidup kembali," kata Mumu.
Sebagai pamungkas, Mumu menyebut target pendapatan daerah Kota Bandung melalui aktivitas parkir pada 2022 ini mencapai 25 milyar.