FOTO Terbaru Hendropriyono, Mertua Panglima TNI Andika Perkasa yang Terbaring di RS, Gini Kondisinya

Mertua Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, AM Hendropriyono jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Instagram/diaz.hendropriyono
Foto terbaru Hendropriyono yang sakit di rumah sakit. Kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto. 

TRIBUNJABAR.ID - Mertua Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, AM Hendropriyono jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu tengah mendapatkan perawatan di RSPAD Gatot Subroto.

Kabar Hendropriyono sakit pun telah beredar luas di dunia maya. Namanya bahkan sampai masuk trending Google hari ini, Kamis (28/4/2022).

Kini, foto terbaru Hendropriyono pun terlihat dari postingan Instagram sang anak, Diaz Hendropriyono.

Kamis siang, Diaz mengunggah potretnya yang berada di kamar perawat di rumah sakit.

Baca juga: Pertempuran Menegangkan Dimenangkan Kopassus, Duel Sengit Buat Hendropriyono Nyaris Kehilangan Jari

Terlihat AM Hendropriyono terbaring di atas tempat tidur perawatan. Ia didampingi istri dan anak-anaknya.

Ada pula sejumlah pria berseragam militer yang merawat mertua Andika Perkasa.

Menurut Diaz, perawatan sang ayah kini ditangani sejumlah dokter tentara.

"Alhamdulilah ditangani oleh tim Dokter yg hebat: Letjen Budi, Mayjen Lukman dan Brigjen Finekri," tulis Diaz Hendropriyono.

Foto terbaru Hendropriyono yang sakit di rumah sakit. Kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
Foto terbaru Hendropriyono yang sakit di rumah sakit. Kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto. (Instagram/diaz.hendropriyono)

Pada postingan sebelumnya Kamis siang, Diaz juga mengabarkan kondisi terkini mantan Kepala BIN.

Ia mengatakan, kondisi Hendropriyono membaik setelah trombositnya sempat berada di level rendah.

"Terimakasih atas semua doa untuk kesehatan ayah saya. Alhamdulillah kondisi membaik. Trombosit sempat rendah di Lebal 8,00. Namun sekarang hanya butuh bedrest," tulis Diaz.

Ia menyatakan, ayahnya kini harus bedrest. Ia juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada tim dokter yang merawat AM Hendropriyono.

"Terimakasih untuk tim RSPAD, Dr Terawa, Letjen Budi, dan Mayjen Lukman atas bantuannya," katanya.

Postingan ini pun banjir komentar dari sejumlah figur publik. Mereka mendoakan agar Hendropriyono bisa lekas pulih.

"Get well soon for Oppa," kata Ivan Gunawan.

"Lekas pulih dan segar lagi untuk ayahanda," kata Denny Sumargo.

"Lahul Faatihah," kata Ustaz Yusuf Mansur.

"Cepet sembuh opa," kata Atta Halilintar.

"Lekas pulih ayahnya mas diaz yaa.. aamiinn"," kata Tommy Kurniawan.

Kondisi terbaru Hendropriyono
Kondisi terbaru Hendropriyono (Instagram/diaz.hendropriyono)

Profil Hendropriyono

Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945.  Ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Di dunia perpolitikan, Hendropriyono dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), terhitung dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.

Hendropriyono menempuh pendidikan dasar di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta,

Ia sempat pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta sebelum pada akahirnya melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri V bagian B (Ilmu Pasti).

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono (TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI)

Selanjutnya, Hendropriyono melanjutkan ke jenjang SMA-nya di SMA Negeri II bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Setelah lulus, barulah ia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980).

Lalu berlanjut ke sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI) dengan predikat lulusan terbaik pada 1989 bidang akademik.

Hingga kemudian mendapatkan anugerah Wira Karya Nugraha.

Tidak hanya itu, Hendropriyono juga mengikuti kursus singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas).

Keterampilan militer yang pernah diikutinya antara lain adalah Para-Komando, terjun tempur statik, terjun bebas militer (Military Free Fall) dan penembak mahir.

Pendidikan umum Hendropriyono menjadikannya sebagai sarjana dalam bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta.

Juga Sarjana Teknik Industri dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung.

Bahkan ia juga mendapatkan gelar magister administrasi niaga dari University of the City of Manila, Filipina dan gelar magister di bidang hukum dari STHM dan pada bulan Juli 2009.

Hingga pada akhirnya meraih gelar doktor filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan predikat Cum Laude.

Pada 7 Mei 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.

Berikut jenjang karier militer A.M. Hendropriyono:

1968-1972 - Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus TNI-AD di Magelang
1972-1974 - Komandan Kompi Prayuda Kopasandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)
1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 13
1983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi
1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam V/Jaya
1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung
1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI
1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI
1993-1994 - Panglima Kodam V/Jaya
1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD

Karier Politik

Dalam birokrasi pemerintahan RI, Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut.

Yakni ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII.

Selain itu ia juga dipercaya menjadi Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.

Karier Intelijen

Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.

Banyak hal yang ia ciptakan di dunia intelegen, mulai dari penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen,.

Hendropriyono juga menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen.

Tidak heran jika ia kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.

Ketika menjadi Kepala BIN, Hendropriyono juga mendirikan Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.

Penghargaan

Atas dedikasi kepada negara, Hendropriyono pernah mendapatkan berbagai kehormatan negara RI, dalam wujud bintang dan tanda jasa.

Seperti di antaranya Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satya Lencana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV: 21.157.220).

Ia juga dinobatkan sebagai Man Of The Year oleh Majalah Editor pada tahun 1993.

(Tribunjabar.id dan Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved