Separuh Lebih Warga Amerika Serikat Pernah Terinfeksi Covid-19, Kini Kasus Positif Meningkat Lagi

Sekitar 58 persen dari populasi AS secara keseluruhan telah terinfeksi virus corona sejak awal pandemi.

Editor: Hermawan Aksan
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. 

TRIBUNJABAR.ID – Sekitar 58 persen dari populasi AS secara keseluruhan telah terinfeksi virus corona sejak awal pandemi.

Hal itu terjadi menyusul rekor lonjakan kasus Covid-19 selama gelombang Omicron.

Laporan itu dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Selasa (26/4/2022) berdasarkan survei darah secara nasional.

Laporan itu juga menandai pertama kalinya lebih dari setengah populasi AS telah terinfeksi virus SARS-CoV-2 setidaknya sekali.

Seperti dilansir Reuters, laporan tersebut juga menawarkan pandangan terperinci tentang dampak lonjakan Omicron di AS.

Sebelum Omicron muncul di AS pada Desember 2021, sepertiga populasi AS terbukti terinfeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.

Omicron mendorong infeksi di setiap kelompok umur.

Namun, anak-anak dan remaja memiliki tingkat infeksi tertinggi.

Adapun orang berusia 65 tahun ke atas memiliki tingkat infeksi terendah.

Selama periode Desember 2021 hingga Februari 2022, ketika kasus Omicron berkecamuk di AS, 75,2 persen anak-anak berusia 11 tahun ke bawah memiliki antibodi terkait infeksi dalam darah mereka.

Dalam studinya, para ilmuwan mencari antibodi spesifik yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap virus SARS-CoV-2 yang hanya ada setelah infeksi dan tidak dihasilkan oleh vaksin Covid-19.

Jejak antibodi ini tetap bertahan di dalam darah selama dua tahun.

“Memiliki antibodi yang muncul akibat infeksi tidak selalu berarti Anda terlindungi dari infeksi di masa depan,” kata Kristie Clarke dari CDC selama briefing media.

“Kami tidak melihat apakah orang memiliki tingkat antibodi yang memberikan perlindungan terhadap infeksi ulang atau penyakit parah,” sambung Clarke.

Di sisi lain, infeksi Covid-19 di AS sedang meningkat.

Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah kasus naik 22,7 persen dalam sepekan terakhir menjadi 44.000 per hari.

Kasus rawat inap juga naik untuk pekan kedua berturut-turut, yakni naik 6,6 persen, sebagian besar didorong oleh subvarian Omicron.

Sementara itu, kematian akibat Covid-19 turun 13,2 persen dari pekan ke pekan.

Di beberapa negara bagian yang memiliki penyebaran Covid-19 tinggi, CDC merekomendasikan orang untuk memakai masker di tempat umum di dalam ruangan.

Walensky mengatakan, CDC terus merekomendasikan penggunaan masker di transportasi umum dan dalam ruangan.

Dia juga menekankan bahwa vaksinasi tetap menjadi strategi teraman untuk mencegah komplikasi dari Covid-19.

Lebih dari 66 persen populasi AS saat ini sepenuhnya sudah divaksinasi terhadap dan hampir 46 persen sudah menerima dosis booster. (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved