Jasa Penukaran Uang di Bandung Barat Mulai Marak, Jadi Arena Tambah Penghasilan untuk Beli Beras
Menjelang Lebaran, jasa penukaran uang baru di sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai marak.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Menjelang Lebaran, jasa penukaran uang baru di sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai marak. Satu titik di antaranya berada di sepanjang kawasan Padalarang.
Mereka kebanyakan menjajakan uang pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 50 ribu dengan menggunakan mobil.
Sesekali mereka memegang uang itu untuk ditawarkan kepada pengendara yang melintas.
Lita (45) warga yang menyediakan jasa penukaran uang mengatakan, pada Ramadan tahun ini dia mencari peruntungan menjadi penyedia tukar uang karena bisa jadi lahan pemasukan baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Coba peruntungan saja, kalau sehari-hari kan di rumah doang. Sekarang ada momen bagus, mudah-mudahan dapat tambahan beli beras," ujarnya di Padalarang, belum lama ini.
Ia mengatakan, kebiasaan berbagi uang THR kepada sanak saudara saat Hari Raya Idulfitri diharapkan bisa menjadi berkah dan bisa meraup untung bagi dirinya.
Dari setiap uang baru yang dijajakan untuk ditukar itu, Lita mendapatkan keuntungan paling besar Rp 5.000. Jika berkaca pada tahun lalu, perempuan dua anak ini bisa meraup keuntungan hingga Rp 1,5 juta.
"Kalau dulu buka lapak di Jalan Braga, Kota Bandung. Saya jadi penyedia jasa tukar uang baru setiap masuk bulan Ramadan," kata Lita.
Untuk saat ini, kata dia, warga yang ingin menukarkan uang untuk kebutuhan pemberian THR itu belum terlalu ramai, tetapi dia memprediksi bakal ramai ketika sudah mendekati Lebaran.
"Sekarang belum ramai. Kalau tahun lalu di daerah Braga banyak yang tukar. Mudah-mudahan di sini juga banyak," ucapnya.
Dengan adanya pelonggaran aktivitas dan mobilitas, serta kegiatan mudik Lebaran tahun ini, kata Lita, sangat diharapkan bisa menambah geliat warga untuk menukar uang baru.
"Mudah-mudahan tahun ini bisa untuk lebih besar karena mudik sudah diizinkan. Puncaknya biasanya malam takbiran," ujar Lita. (*)