Mesin Parkir di Bandung Peninggalan Ridwan Kamil Tak Berguna, UPT Parkir Cari Pihak Ketiga
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyoroti terkait kondisi mesin parkir yang terbengkalai dan tak berguna.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyoroti terkait kondisi mesin parkir yang terbengkalai dan tak berguna.
Untuk memaksimalkan dan memfunsikan kembali mesin parkir warisan Ridwan Kamil saat jadi Wali Kota Bandung itu, Yana akan mengubah UPT Parkir di dinas Perhubungan jadi badan layanan usaha daerah (BLUD).
BLUD ini, kata Yana bisa memaksimalkan mesin-mesin parkir dan bisa melelangkan oleh pihak swasta sehingga bisa maksimal menjadi pendapatan asli daerah Kota Bandung.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang juga mantan wali kota Bandung sempat menyinggung adanya beberapa aset di Bandung, salahsatunya mesin parkir yang masuk dalam kategori barang terlantar.
Baca juga: Mesin Parkir di Kota Bandung yang Dibuat Era Ridwan Kamil Kini Banyak yang Rusak
Kepala UPT parkir pada Dinas Perhubungan Kota Bandung, Yogi Mamesa membantah bahwa mesin parkir otomatis ini termasuk aset yang terbengkalai atau tak berguna.
Justru, kata Yogi, pihaknya sedang menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengoptimalisasiannya.
"Saya bisa katakan bahwa saat ini mesin parkir tak terbengkalai dan masih yang berjalan. Setoran pun masih masuk ke BLUD parkir. Masalah optimalisasi, kami akan coba dari sekarang dengan membahasnya dengan pihak ketiga. Mudah-mudahan di pertengahan tahun ini atau sebelum akhir 2022 bisa tercapai kerjasamanya," katanya, Rabu (13/4/2022) saat dihubungi.
Yogi juga menyampaikan bahwa dalam sebulan terakhir, total pendapatan yang dihasilkan senilai Rp 400 juta dari 300 mesin parkir, dengan kondisi mesin parkir yang berfungsi sekitar 75 persen.
Dia juga mengatakan pihaknya bakal mengoptimalisasi secara bertahap terbagi tiga zona, yakni zona pusat kota, zona penyangga, dan zona pinggiran. Selain itu, katanya akan terus lakukan edukasi ke petugas yang berjaga di area mesin parkir.
"Untuk petugas juru parkirnya yang saat ini bertugas menjaga mesin parkir, edukasi dan sosialisasi terus berjalan. Kami nanti juga akan geser-geser mesin parkir yang kurang produktif agar maksimal. Jadi, kalau disebut terbengkalai tidak akan ada pemasukan ke kami, tapi sementara ini
pemasukan masih ada," katanya.